Kalalo : Belum Ada Pasien Terindikasi Virus Novel Corona di Sulut

Manado, SULUTREVIEW

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dr Debie Kalalo MSc menegaskan, sampai sejauh ini belum ada pasien yang terindikas mengidap virus novel Corona.

“Sampai hari ini belum ada laporan ataupun deteksi adanya kasus pneumonia berat dengan penyebab virus Corona di Provinsi Sulawasi Utara,” katanya dalam konferensi pers Jumat (24/1/2020)

Meski begitu, pihaknya dengan seluruh stakeholder terkait terus meningkatkan kewaspadaa dan kesiapsiagaan dalam menghadapi penyakit.

“Kejadian berjangkitnya penyakit infeksi paru yang menyerupai pneumonia dengan pneumonia berat oleh virus Corona dari Wuhan-Tiongkok tetap kita waspadai,”

Penyebab virus corona strain yang baru terjadi, pada awalnya muncul di Provinsi Wuhan Republik Rakyat Tiongkok.

“Sampal tanggal 20 Januari 2020 dilaporkan ada 198 orang yang terinfeksi oleh penyaklt ini. Sebagian besar ada di Provinsi Wuhan, terlapor adanya penyebaran ke Beijing,” jelasnya.

Otoritas Kesehatan di Jepang dan Thailand, sambungnya, telah melaporkan adanya 3 kasus yang dicurigai, walaupun beIum terkonfirmasi.

“Ada 3 kasus kematian akibat penyakit ini. Kasus kematian terjadl pada orang tua dan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan lainnya,” jelas Kalalo sambil menambahkan Otoritas Kesehatan di China berhipotesa bahwa penyakit ini terjangkit dari hewan liar yang dijual di pasar hewan ke manusia.

“Dilaporkan adanya transmisi (perjangkitan ) dari manusia ke manusia walaupun dengan probabilitas yang sangat kecil,” tandasnya.

Mengingat bahwa Provinsi Sulawesi Utara memiliki kerentanan terkait perkembangan penyakit ini, maka Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara bekerja sama dengan stakeholder terkait telah mengupayakan langkah-langkah antisipatif, yakni :

Pertama, membuat surat edaran kewaspadaan Pnernonia kepada Dinas Kesehatan ke kabupaten/kota dan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta pada tanggal 8 Januari 2020.

Kedua, membuat surat Surveilans Aktif PS dan Surveilans Pasif RS ke rumah sakit, agar dapat pro-aktif melaporkan kejadian penyakit berpotensl KLB termasuk kejadian pneumonia pada tanggal 14 Januari 2020.

Ketiga, meningkatkan upaya pengamatan penyakit menyerupai influenza (influenza like illnesses) di Pusksmas-puskesmas.

Keempat, melakukan pemantauan pelaku perjalanan dari Iuar negeri di pintu masuk negara di Bandara Sam Ratulangi Manado bekerja sama dengan KKP Kelas Manado, dengan alat pemantau suhu (thermal scanner).

Kelima, melakukan Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS) ke rumah-rumah sakit di Manado dan kabupaten Iainnya, untuk memonitor pengendalian penyakit menular potensial KLB termasuk kejadian pneumonia.

Keenam, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang tata cara pencegahan dan pengendalian penyakit pneumonia.

Ketujuh, menyiapkan logistik upaya pencegahan penyaklt pneumonia.

Sementara itu, kepada masyarakat, Kalalo mengimbau untuk tetap tenang.

“Masyarakat jangan panik, penyakit ini tingkat fatalitasnya (kemauan) rendah. Dengarkan advice dan sumber terpercaya dan bila didapati adanya kasus yang meresahkan segera menghubungi Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.

Masyarakat juga, sambung Kalalo diimbau tetap waspada terutama bila mengalami geja|a demam, batuk, kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke pelayanan kesehatan dan RS tetdekat.

“Sebagai saran kesehatan, jaga kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi publik,” tukasnya.

“Mencuci tangan dengan air dan sabun cair setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jlka tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80%. Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk,” ujarnya.

Ketika memiliki gejala gangguan saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas Iayanan kesehatan,” tandasnya.

Sementara itu dikatakan Kepala Bidang Layanan Medis Rawat Khusus, dr Hanry Takasenseran mengatakan pihak RSUP Prof RD Kandou telah menyiapkan ruang isolasi dengan fasilitas kesehatan yang memadai.

“Pada prinsipnya RSUP Kandou telah siap, karena hal seperti ini sudah kami antisipasi sebelum heboh Corona. Kami punya alur layanan mulai dari IGD, di depan ada petugas yang akan melewati sejumlah triase sampai isolasi,” tukasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan, Kepala Balai KKP, Yohanis bahwa penjagaaan pintu masuk, dilakulan terus menerus bahkan sebelum ada isu virus Corona.

“KKP menjaga pintu masuk, dilakulan terus menerus bahkan sebelum ada isu virus Corona. Begitu juga dengan kantor pelabuhan, KKP melakukan cegah tangkal penyakit. Kami melakukan peningkatan pengawasan,” tandasnya.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.