Telkomsel Bersama Kuncie Perkuat Ekosistem Digital Mahasiswa Polimdo

Muhammad Asrullah (ketiga kiri) bersama Direktur Polimdo Mareyke Alelo. Foto : Hilda M

Manado, Sulutreview.com – Telkomsel berkomitmen mengakselerasi perguruan tinggi negeri dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat melalui kepemimpinan teknologi terdepan.

Sebagai perusahaan digital terdepan di Indonesia, Telkomsel mengaktualisasikan dengan menggelar kuliah umum yang bertajuk Unlock Digital Marketing Capability untuk mahasiswa Politeknik Negeri Manado (Polimdo) yang digelar di di Auditorium Prof Ruddi Tenda, Rabu (26/10/2022).

General Manager DLS and Direct Sales Telkomsel Area Pamasuka Muhammad Asrullah mengatakan, ada begitu banyak talenta-talenta yang ada di sekitar kehidupan milenial, khususnya mahasiswa yang
memiliki keinginan kuat untuk berkembang.

“Bahkan memajukan kualitas hidup dengan terus mengasah diri, namun terkendala dengan sumber daya pendukung yang masih sangat minim,” katanya.

Melalui kuliah umum ini, Telkomsel juga menghadirkan Arief Faldiasyah Product Marketing Manager dari Kuncie untuk mengenalkan lebih dekat platform Kuncie.

“Yakni sebuah platform inovasi dari Telkomsel yang fokus dalam membuka potensi setiap talenta di Indonesia melalui pembelajaran maupun pengembangan keterampilan di berbagai bidang yang diminati untuk dapat menggapai impian dan kesuksesan yang diinginkan,” katanya.

Telkomsel, sebut Asrullah berupaya hadir untuk menguatkan ekosistem sumber daya pendukung tersebut demi mengakselerasi para talenta-talenta kreatif di Indonesia sehingga dapat memaksimalkan potensi di segala aspek kehidupan.

“Hal ini sejalan dengan komitmen Telkomsel yang akan terus mengedepankan pemberdayaan masyarakat Indonesia melalui kepemimpinan teknologi terdepan, yang juga akan mendorong hadirnya lebih banyak smart digitalpreneur anak negeri,” tandasnya.

Dia juga menambahkan bahwa saat ini, semua orang saat ini berpacu dengan kemajuan digital teknologi sehingga dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut bila ingin survive dan tak ingin tertinggal.

“Mengasah keterampilan dan pengetahuan, maupun mempelajari hal-hal baru dari para expert di bidangnya merupakan salah satu cara agar dapat beradaptasi dengan segala perubahan yang ada saat ini,” ujarnya.

Siapa pun, sambung Asrullah dapat memanfaatkan Kuncie. Baik dari kalangan mahasiswa, atau yang baru ingin memulai usaha dan berinvestasi, pelaku UMKM, content creator, juru masak, fashion stylist, beauty blogger, penulis, dan lainnya. Sebab Kuncie merupakan platform yang saat ini sangat dibutuhkan bagi siapa pun yang ingin maju dan berkembang.

“Platform Kuncie dapat diunduh secara gratis di Appstore dan Playstore. Informasi lebih lanjut mengenai Kuncie dapat diakses melalui www.kuncie.com,” tukasnya.

Pada pertemuan itu, Telkomsel dan Polimdo melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam memperkuat ekosistem digital melalui program kemitraaan, diantaranya pengembangan desa binaan kampus menjadi desa digital dan program magang di Telkomsel Manado.

Dia berharap, kolaborasi dengan Polimdo membuka lebih banyak peluang kemajuan bagi civitas akademika melalui pemanfaatan solusi berbasis teknologi digital.

“Hal ini juga merupakan upaya Telkomsel dalam mendorong kemajuan bangsa dengan mengakselerasi transformasi kemampuan talenta di Indonesia sesuai dengan kemajuan teknologi digital, sekaligus sebagai upaya memperkuat ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” sambung Asrullah. 

Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo, MBA menegasakan kepada mahasiswa untuk bersikap bijak dalam bermedia sosial (medsos). Sebab rekam jejak media sosial menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Untuk itu, mahasiswa diimbau berhati-hati dalam melontarkan kritik di medai sosial, harus ada solusi.

“Jangan hanya melemparkan kritik tanpa memberikan solusi. Karena rekam jejak tersebut nantinya akan mempengaruhi masa depan para mahasiswa.

“Contohnya ada mahasiswa yang mendapatkan beasiswa untuk studi ke luar negeri, harus gagal hanya karena diketahui memposting foto yang kurang pantas di media sosial. Akan berbeda jika itu kegiatan positif yang diposting maka akan mendatanf nilai tersendiri,” ujarnya.(srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.