Manado, SULUTREVIEW – Pengamat ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM), A Tony Prasetiantono PhD mengatakan pertumbuhan sektor pariwisata dewasa ini kian melesat. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pariwisata harus digarap dengan sebaik-baiknya.
“Pariwisata, saat ini going very fast. Demikian juga dengan pariwisata di Sulawesi Utara yang menunjukkan peningkatan signifikan. Karena itu potensi pariwisata harus dikelola secara maksimal,” ungkapnya di seminar Economic Outlook 2018 yang digagas Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Bank SuluGo, Jumat (12/1).
Tony yang merupakan Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan UGM kembali mengatakan dengan pengelolaan yang baik maka jumlah wisatawan akan meningkat. Namun demikian jangan hanya puas dengan capaian saat ini. Mengingat negara lain juga terus memacu sektor ini.
“Kalau saat ini jumlah wisatawan yang masuk Indonesia mencapai 12 juta orang, maka dengan kinerja yang baik dapat menyaingi negara lainnya. Sebut saja,
Malysia berrhasil mendatangkan 20 juta wisatawan, Thailand sebanyak 30 juta wisatawan. Nah, kalau Indonesia baru 12 juta itu perlu kerja keras lagi. Lakukan promosi,” sebutnya.
Kelesuan ekonomi, lanjutnya tak lantas membuat sektor pariwisata ikut lesu. Justru sektor pariwisatalah yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Ekonomi boleh lesu, penjualan mobil boleh lesu. Tetapi orang tetap ingin jalan-jalan dan menikmati liburan,” ujarnya sembari menambahkan bahwa di sejumlah negara melalui slogan way of life, menempatkan liburan dan rekreasi sebagai prioritas. “Ketika orang sudah memiliki apa yang dibutuhkan seperti, rumah, mobil dan.kebutuhan lainnya, maka jalan-jalan adalah pilihan untuk mengekspresikan hidupnya atai recognise life dengan travrlling. Ini peluang yang harus ditangkap,” tandasnya.
Sementara itu dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut, Soekowardodjo, pariwisata merupakan sektor jasa yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Karenanya pemerintah berupaya maksimal agar tingkat kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan.
“Pemerintah daerah berupaya menarik kunjungan wisman yang lebih besar pada tahun 2018. Upaya pemda di bidang pariwisata ini ditindaklanjuti dengan turut menyukseskan penetapan Manado sebagai salah satu destinasi unggulan nasional bersama 17 destinasi lainnya oleh Kementeri Pariwisata. Berikut rencana pembukaan rute baru Manado-Kuala Lumpur pada bulan Maret 2018,” bebernya.
Diketahui, sepanjang Januari-November 2017, jumlah kunjungan wisman ke Sulut mencapai 70.716 orang. Kondisi ini meningkat dibandingkan tahun 2016 sebanyak 40,624 orang yang didominasi wisman asal Tiongkok.
Senada, ditambahkan Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulut, MHA Ridhwan yang didampingi Kepala Tim Pengembangan Ekonomi HI Sulut, Gunawan, kemajuan pariwisata tak dapat hanya puas dengan potensi sumber daya alam saja. Perlu dilakukan terobosan. Antara lain melalui pengembangan infrastruktur dasar seperti konektivitas antar daerah pariwisata, penambahan flight, apakah itu melalui charter flight maupun promosi. “Ini perlu dikelola, bahkan harus juga dengan industri pariwisata kreatif bagaimana mengembangkan potensi dan kekayaan daerah hingga menyiapkan wisata atraksi.
“Pariwisata merupakan sumber perekonomian baru yang harus dibarengi dengan industri kreatif. Seperti menggali potensi khas daerah untuk dijadikan souvenir, kain khas daerah hingga pengembangan ekosistem pariwisata,” ujarnya.(hilda)