KMP TUDE
Bitung, Sulutreview.com– Kejadian Bencana Alam di Pulau Lembeh Kota Bitung Sulawesi Utara (Sulut) tentu sangat memerlukan transportasi laut khususnya KMP Tude karena akan mengangkut kendaraan roda empat untuk aktivitas membawa bantuan dan semacamnya.
Akan tetapi ditengah kondisi yang darurat ini, Kapal KMP Tude masih saja tak normal untuk berlayar. Terbukti pada Kamis 11 April ini kembali lagi tidak beraktvitas.
Hal ini masyarakat bertanya-tanya akan faktor apa yang membuat KMP Tude ini tidak berlayar.
Kuat dugaan, hal ini dikarenakan oknum petugas Bandar Pelabuhan yang “tidak memberikan izin”.
Menurut sumber yang layak dipercaya yang enggan namanya dipublish, oknum bandar tersebut, diduga sengaja tidak menanda tangani surat izin berlayar, karena memilih pulang kampung dengan alasan libur Idul Fitri.
“Crew KMP Tude sebenarnya sudah siap semua untuk dikapal. Tapi ada “instruksi” dari Bandar supaya tidak jalan untuk 2 hari ini karena libur,” ujarnya.
Sementara itu, pantauan di pelabuhan Fery Bitung, Kamis, 11 Februari 2023, ada kendaraan Perumda Air dan kendaraan lainnya yang siap membawa bantuan berupa air bersih dan lainnya untuk korban bencana di Pulau Lembeh, tidak bisa menyeberang karena kapal tidak jalan.
Menanggapi hal ini, pemerhati masyarakat kota Bitung, Raymond Lilir mengatakan, pihak bandar tersebut harus memahami bahwa tugasnya. Jangan menghambat pelayanan kepada masyarakat.
“Ini ada bencana di Lembeh. KMP Tude jelas sangat dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan. Kalau memang ada oknum petugas Bandar yang sengaja berulah hingga kapal tersebut tidak jalan, harus ada tindakan dari instansi terkait, karena ini menyangkut pelayanan,” ujar Lilir.
Sementara itu, pihak Dirut Perumda Bangun Bitung, Johan Mangempis, SE MM, selaku pengelola KMP Tude yang dihubungi mengatakan bahwa hal ini bukan karena ulah pihak Bandar, melainkan ada persoalan internal yang harus dibenahi.(zet)