Selebrasi Paskah Sinode GMIM, Steven Kandouw Jabarkan Esensi Nilai Protestan

Selebrasi Paskah Pemuda GMIM berlangsung meriah. Foto : ist

Minsel, Sulutreview.com – Perayaan Paskah disambut para pemuda sebagai representasi obor pembangunan GMIM dengan penuh sukacita.

Pada momentum perayaan Paskah tahun 2024 ini, pemuda GMIM memasuki usia 98 tahun, yang dirayakan di di Wilayah Modoinding, Minsel, Senin (1/4/2024).

Ribuan pemuda dari  7 kabupaten/kota tumpah ruah memadati tempat kegiatan.

Ketua Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM (KPPSG) Pnt Rio Dondokambey, yang hadir pada selebrasi, menaikkan ungkapan syukur atas penyertaan Tuhan bagi seluruh pemuda yang adalah obor pembangunan itu sendiri.

Ibadah dipimpin Wakil Sekretaris BMPS GMIM Bidang Koordinasi Program Antar Komisi Pelayanan Kategorial dan Lansia Pdt Djefry Saisab.

Wagub Steven OE Kandouw yang turut ambil bagian dalam peribadatan syukur mengungkap tentang esensi tiga nilai Protestan

Menurutnya, kunci sukses bagi masa depan pemuda GMIM baik pribadi, keluarga, bahkan dalam jemaat dan masyarakat, tak lepas dari tiga nilai itu. Juga salah satu solusi bagi bonus demografi dalam membawa kemajuan daerah. 

Di hadapan ribuan pemuda GMIM yang hadir, Kandouw memberikan penguatan kepada tulang punggung masa depan gereja ini.

Wagub Kandouw yang juga Wakil Ketua BPMS GMIM Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Diakonia ini menjelaskan tentang nilai-nilai Protestan seperti yang diungkapkan Max Webber, seorang ekonom dan sosiolog Jerman.

Menurutnya nilai protestan ini yang juga mempengaruhi kemajuan negara Amerika Serikat. “Ketiga nilai protestan ini adalah pertama adil, kedua kerja keras dan ketiga tidak pernah gentar dengan keadaan,” tegasnya.

Pemuda GMIM yang kini mendominasi di 7 kabupaten/kota di Bumi Nyiur Melambai, sebutnya, harus mampu menerapkan nilai Protestan.

“Tidak ada salahnya kita menerapkan nilai-nilai protestan ini. Mari kita samua adil, karena semua diberi kesempatan untuk menjadi pintar, menjadi kaya dan menjadi makmur,” tegasnya.

“Maka kita samua harus memiliki etika protestan yang jadi modal kita samua. Kerja keras, tekad untuk maju dan makmur. Mudah-mudahan membekas dan marilah kita terus berinovasi,” pungkasnya.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.