Massa Pro Israel dan Palestina Terlibat Bentrok di Bitung, Satu Orang Tewas

Suasana bentrokan massa. Foto : ist

Bitung, Sulutreview.com – Dua kelompok massa yang diidentifikasi sebagai organisasi massa (ormas) pro Israel dan pro Palestina terlibat bentrok di Kota Bitung Sulawesi Utara pada Sabtu (25/11/2023).

Bentrokan terjadi antara massa aksi bela Palestina dengan kelompok massa yang sebagian membawa bendera Israel.

Aksi massa yang berujung bentrok antara pro Palestina dan pro Israel tersebut, awalnya terjadi pada Sabtu (25/11/2023) pukul 16.17 hingga 16.50 WITA, di mana massa Masyarakat Adat Makatana Minahasa tengah berkumpul di taman Kesatuan Bangsa Bitung.

Sesuai kronologis kelompok massa ini, saat berusaha akan memasuki pusat Kota menuju posisi kegiatan Barisan Solidaritas Muslim (BSM) namun dihalangi dan disekat oleh aparat penegak hukum.

Ternyata, di taman yang merupakan tempat berkumpulnya massa terdapat oknum masyarakat yang meneriakan takbir. Teriakan itu memancing ormas adat yang kemudian mengejar hingga ke Pasar Kanopi.

Selanjutnya, pada saat massa ormas adat masuk ke arah pusat Kota mengejar oknum yang memprovokasi, massa berpapasan dengan ambulance yang memakai atribut kegiatan bendera Tauhid.

Ambulance tersebut kemudian menjadi sasaran aksi massa yang turut dirusak.

Selain itu, disebutkan juga ada pembakaran atribut serta adanya penganiayaan terhadap salah seorang dari peserta Parade Doa.

Akibatnya, massa dari BSM melakukan serangan balik dari arah kampung Sarikalapa. Kejadian, itu membuat kericuhan hingga saling menyerang menggunakan pelemparan batu. Akhirnya, pada pukul 17.00 WITA, pihak kepolisian membubarkan massa yang kemudian dilanjutkan dengan peningkatan keamanan dari tim gabungan TNI – Polri untuk mengantisipasi aksi susulan.

Bentrok yang terjadi sekitar pukul 16.30 Wita pada Sabtu 25 November 2023 itu dikabarkan menewaskan 1 orang dan 2 luka-luka.

Satu korban yang diketahui bernama Elvis Wagey, 64 tahun, warga Desa Batu Lambo, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa. Dia terluka parah di kepala, dan akhirnya meninggal dunia akibat terkena anak panah besi.

Elvis Wagey sempat dirawat di Rumah Sakit Budi Mulia Bitung, namun nyawanya tak dapat tertolong karena luka yang sangat parah hingga mengakibatkan pendarahan berat. Korban meninggal pada Sabtu 25 November 2023 malam, sekitar pukul 20.10 Wita.

Salah satu warga mengatakan mengalami trauma mendalam dengan aksi bentrokan tersebut, yang diikuti dengan pelemparan batu dan saling serang.

“Situasi saat itu sangat mencekam karena terjadi saling serang dan lemparan batu,” ujarnya.

Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa mengatakan insiden berawal saat salah satu ormas merayakan HUT ke-12 di wilayah GOR Dua Saudara, Bitung, Sabtu (25/11/2023) sore. Tommy menyebut acara HUT itu telah memperoleh izin dari pihaknya.

“Awal mulanya itu dari salah satu LSM yaitu masyarakat adat yang melaksanakan HUT yang ke-12 yang dilaksanakan di GOR Dua Saudara, itu dengan tema kedaulatan pangan dan kebangkitan ekonomi lokal,” kata AKBP Tommy.

“Itu HUT yang ke-12 dan telah mendapatkan izin resmi baik dari Kesbangpol baik dari kepolisian untuk kegitan itu, karena untuk kebudayaan,” sambungnya.

Tak lama kemudian, massa aksi bela Palestina melintas di lokasi. Hingga akhirnya diduga terjadi kesalahpahaman berujung bentrokan.

“Mungkin dari video yang sudah dilihat adanya aksi dari LSM tertentu terkait dengan kemanusiaan, terkait dengan peristiwa di Gaza sehingga ada beberapa spontanitas sehingga ikut bentrokan,” katanya.

Namun Tommy mengaku belum bisa merinci terkait motif bentrokan. Dia mengatakan pihaknya masih terus mendalami.

“Saya belum tahu sampai ke situ, aksi kejar-kejaran motif saya belum tau, masih kami dalami,” katanya.

Polisi juga menetapkan status siaga imbas bentrok tersebut. Aparat gabungan juga memperketat pengamanan di perbatasan Bitung demi mencegah keributan meluas.

“Iya kita siaga satu lah malam ini,” ujar Tommy.

Dia mengatakan aparat gabungan disiagakan dalam rangka pengamanan di sejumlah titik di Bitung. Patroli dalam kota ditingkatkan untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif.

“Personel kami sendiri 430, BKO dari Polda Sulut itu terkonfirmasi tadi sekitar 200, sedangkan Brimob-nya masih datang lagi, ada juga teman-teman dari TNI, Marinir,” katanya.(srv)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.