Manado, Sulutreview.com – Beberapa waktu yang lalu Manado mengalami bencana alam karena banjir dan tanah longsor di beberapa titik karena curah hujan yang tinggi mengakibatkan banyak rumah yang hancur dan masyarakat banyak yang menjadi korban dari bencana alam tersebut, Senin (13/2/3023).
Ketua Komisi IX Felly Estelita Runtuwene. SE, memberikan perhatian kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor, siang tadi bertempat di Kampung Tubir Jalan Yos Sudarso Kelurahan Paal 2 Kecamatan Paal 2 Politisi Perempuan dari Partai NasDem ini memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat.
Kesibukan dan tanggung jawab sebagai Ketua Komisi IX yang harus rapat dengan mitra kerja kementerian, mengharuskan wanita yang ramah dan bersahaja ini harus bolak balik Jakarta Manado menyelesaikan tugasnya untuk Propinsi Sulawesi Utara.
“Yang penting datanya sudah masuk Ibu tinggal bagikan kepada masyarakat karena Ibu sudah bikin ijin permohonan kepada mitra kerja dan pengusaha dan diberikan maka ini harus disalurkan, kemarin dari salah satu data yang masuk kita sudah salurkan juga yang di Minut Paniki, “tutur Felly.
Selanjutnya Felly menyampaikan bahwa bantuan ini tidak seberapa dan berharap bersama ada tindak lanjut dari Pemerintah karena banyak masyarakat kehilangan rumah dan ini harus diperhatikan dan ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan harus tepat sasaran, harapan Felly kepada Pemerintah Kota Manado khususnya Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang agar supaya dapat memberikan perhatian khusus bagi yang kehilangan tempat tinggal.
“Banjir dan tanah longsor banyak masyarakat yang kehilangan rumah sama sekali dan betul-betul hilang dan tidak ada bekas, ini harus betul-betul diperhatikan, karena ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, biar tepat sasaran karena disana ada regulasi, memperhatikan data masyarakat yang terkena musibah apakah masuk dalam PKH atau tidak,” ucap Felly.
“Ini juga harus dipikirkan ada masyarakat terkena tanah longsor tapi mereka tidak bisa dapat penggantian karena mereka tidak bisa buktikan kepemilikan itu, karena masyarakat itu hanya pinjam pakai, mungkin awalnya mereka adalah masyarakat penggarap di lahan tersebut jadi dia tidak bisa memberikan bukti kepemilikan sementara sudah bangun rumah disitu, nah inikan masyarakat yang memang rumah-rumahnya yang tidak bisa membuktikan yang seharusnya di bantu oleh pemerintah ini harus menjadi perhatian karena mereka itu yang layak dibantu, karena boro-boro untuk beli tanah buat makan aja susah,” tutup Felly.
Dengan demikian Felly berharap Walikota Manado Andrei Angouw yang juga pernah bersama di DPRD Sulut ketika ada masyarakat yang mengkritisi ambil itu secara positif untuk kemajuan pemerintah kota Manado lebih baik kedepan.(lina)