Akademisi FMIPA Unsrat Berdayakan Masyarakat Desa Lopana Satu Amurang

Amurang, SULUTREVIEW

Dua dosen Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado, Dr. Nelson Nainggolan, MSi dan Prof. Dr. Dingse Pandiangan, MSi memberikan perhatian yang besar kepada masyarakat yang ada di Desa Lopana Satu-Amurang.

Hal itu diwujudkannya, melalui program kemitraan masyarakat, yakni melalui pegabdian pada masyarakat.

Berdasarkan analisis situasi pada tahun 2017 melalui kegiatan KKT 118, diperoleh data bahwa Desa Lopana Satu merupakan desa yang berada di tepi pantai yang potensial untuk dikembangkan menjadi daerah pariwisata.

Desa ini sangat tertinggal dari segi penataan, pendidikan dan SDM.

“Oleh sebab itu perlu kemitraan untuk membina desa ini untuk pengembangan potensi yang telah ada,” ujarnya.

Analisis situasi lainnya menunjukkan bahwa permasalahan keluarga kebanyakan karena faktor pendidikan, kesehatan jasmani dan rohani atau mental para Kaum Bapak di desa tersebut tidak maksimal untuk mencapai kesejahteraan keluarga.

“Kegiatan ini dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sampai diperoleh suatu Desa Sejahtera dan percontohan di Sulawesi Utara,” sebutnya.

Masyarakat, kata Dingse diharapkan berkontribusi kepada pembangunan desa dalam hal pendirian pantai indah dan sehat di Lopana Satu untuk mereka menyerahkan lahannya di daerah pantai yang terabaikan atau kepada pemerintah untuk dihias pantainya dengan menanam bibit buah buahan dan pohon yang bernilai ekonomis tinggi disertai tanaman hias.

Tanaman hias dan obat tapak dara (Catharanthus Roseus) sebagai tanaman penghias pantai dan sekaligus pendidikan obat herbal bagi masyarakat yang ada.

Target kegiatan PKM ini adalah memberikan motivasi dan inovasi yang baru kepada masyarakat.

Luarannya ditargetkan melalui kegiatan PKM ini ternyata bisa meningkatkan semangat para Kaum Bapa untuk memiliki pola hidup sehat mengurangi kemabukan dan minum minuman keras seperti cap tikus menjadi gaya hidup yang trampil dengan memperoleh beberapa keahlian sehingga rumah tangganya bahagia yang diawali dengan seorang ayah yang bijaksana.

Target lainnya diharapkan menjadikan cikal bakal tradisi di masyarakat Lopada Satu Amurang Timur untuk membuka usaha wisata di pantai yang dibarengi dengan keindahannya.

Berdasarkan analisis situasi Desa Lopana Satu masih berada di tepi pantai dan merupakan Desa yang baru terbentuk dan masih serba kurang perlu bantuan melalui
kemitraan dengan kegiatan ini.

Desa ini sangat tertinggal dari segi pendidikan, penataan dan sumberdaya manusia.

“Oleh sebab itu perlu kemitraan untuk membina Desa ini untuk pengembangan potensi yang telah ada. Hasil analisis situasi yang lain menunjukkan bahwa permasalahan keluarga kebanyakan karena kesehatan jasmani dan rohani para Kaum Bapa di desa tersebut kurang maksimal untuk mencapai kesejahteraan dan keamanan,” bebernya.

Permasalahan prioritas yang harus ditangani adalah, banyaknya Kaum Bapa yang tidak mencukupi pendapatannya untuk menghidupi keluarganya atau banyaknya pengangguran. Banyaknya anak-anak yang putus sekolah atau malas sekolah karena ajaran atau didikan seorang Ayah atau Kaum Bapa yang
menyatakan untuk apa capek-capek sekolah kerja saja cari makan dan sering hanya diajak membantu kerja sebagai nelayan saja. Dan yang sangat ironi adalah banyaknya angka perceraian atau ketidak cocokan dalam hubungan suami istri,” tukasnya.(srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *