MANADO, SULUTREVIEW
Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) yang disaksikan melalui media elektronik di ruang paripurna DPRD Sulut, memunculkan semangat dan spirit baru bagi Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
Olly yang didampingi Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandouw mengungkapkan pidato tanpa teks yang dipaparkan Jokowi dengan penuh antusiasme, sangat menginspirasi. Bahkan menjadi semangat untuk melakukan lompatan-lompatan untuk menggapai keadilan dan kesejahteraan untuk rakyat.
“Pidato yang sangat luar biasa, sangat mengagumkan. Ini akan menjadi inspirasi dan semangat untuk terus melakukan lompatan dan memacu pembangunan, pertumbuhan ekonomi bahkan regulasi yang memudahkan investasi. Dengan demikian orang akan semakin senang datang ke Sulawesi Utara,” ujar Olly kepada wartawan usai menyaksikan pidato kenegaraan Jokowi di ruang paripurna DPRD Provinsi Sulut, Jumat (16/8/2019).
Olly juga menegaskan sebagaimana pidato Presiden Jokowi bahwa Pempov Sulut akan terus mendorong jajarannya untuk melakukan lompatan kemajuan yang berorientasi kerja. Yakni bukan sekedar pada seberapa banyak anggaran yang telah dibelanjakan tetapi diukur dari seberapa baik pelayanan pada masyarakat. Seberapa banyak yang telah diberikan kepada masyarakat.
“Bukan hanya provinsi saja, tetapi apa yang disampaikan oleh Pak Presiden berlaku untuk kita semua bersama kabupaten/kota sehingga kita dapat melakukan yang terbaik untuk masyarakat Sulawesi Utara,” tandasnya.
Cara-cara lama yang tidak kompetitif, dan menciptakan strategi baru dengan cara-cara baru, sebagaimana dijelaskan Presiden Jokowi, lanjut Olly harus dilakukan.
“Ini mengindikasikan kita harus bertindak cepat. Kita butuhkan inovasi baru. Sebab proses dan kinerja lambat tidak lagi relevan, yang kita butuhkan adalah cepat dan selamat,” tegas Olly.
Senada disampaikan Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw yang mengatakan pidato yang dilakukan menyongsong peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74 menjadi energi untuk merawat persatuan dan kesatuan. Sebab kemerdekaan itu direbut oleh para pahlawan dengan mengorbankan jiwa dan raga.
“Oleh sebab itu marilah kita tanamkan nilai-nilai luhur Pancasila yang akan menjaga kemerdekaan dan meneruskan cita-cita bangsa. Mari kita tingkatkan kualitas SDM, dengan bekerja keras dan keahlian di bidang masing-masing sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani. Baik dalam kepribadian maupun kebudayaan,” jelasnya.
Pidato Presiden RI yang berhasil dirangkum, intinya mengingatkan semua pihak agar bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi.
“Arus komunikasi dan interaksi yang semakin mudah dan terbuka harus dimanfaatkan sekaligus diwaspadai. Demikian juga dengan kemudahan informasi dan interaksi yang membawa ancaman-ancaman. Terutama terhadap ideologi Pancasila, ancaman adab, sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi seni budaya kita, ancaman terhadap warisan dan kearifan lokal bangsa kita, dalam bidang pertahanan keamanan. Kita harus tanggap dan siap menghadapi intoleransi, menghadapi radikalisme, menghadapi terorisme serta menghadapi ancaman kejahatan lainnya,” kata Jokowi.
Selain itu Jokowi juga menegaskan berkaitan dengan menghadapi persaingan ketat di era global, perlu disiapkan dengan sumber daya manusia yang unggul.
“Kita tidak perlu takut terhadap persaingan, karena kita hadapi persaingan dengan kreativitas dan inovasi serta kecepatan yang kita miliki, karena itu kita harus berubah,” ujarnya.
“Kita harus berani jadi pemain kelas dunia, itu harus. Kita harus memiliki reputasi yang diperhitungkan oleh dunia internasional. Itu yang harus kita siapkan. Sekali lagi kita harus semakin ekspansif, kita semua harus berbenah bersama saya yakin kita mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan,” tandasnya.
Rapat paripurna ini diikuti jajaran Pemprov Sulut, DPRD Sulut, Forkopimda dan masyarakat.(eda)