Manado, Sulutreview.com – Ajakan untuk melanjutkan pendidikan di berbagai kesempatan terus digaungkan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs Steven Kandouw.
Menurutnya, pendidikan akan menentukan masa depan generasi, menyusul persentase lulusan pendidikan yang harus terus ditingkatkan.
Di Sulawesi Utara (Sulut), jumlah lulusan Sarjana tercatat sebesar 15 persen, yang SMA 25 persen, dan yang SMP 60 persen. Untuk itu, Ia mengimbau agar ereja turut andil dalam pendidikan jemaat.
“Mau jadi apa generasi kita, untuk itu gereja harus campur tangan supaya anak-anak minimum sekolah 12 tahun. Tinggal itu yang kita boleh bersaing. Karena di luar itu gagal,” tegas Kandouw saat menghadiri ibadah syukur HUT ke-16 jemaat GMIM Kanaan Mapanget, yang diikuti dengan peresmian pastori 2, Minggu (8/9/2024).
Lebih penting lagi, Kandouw juga mengingatkan jemaat untuk menjauhi berbagai penyakit masyarakat. “Jaga terus anak-anak dan jauhi narkoba judi online dan pinjaman online,” tukasnya sembari menambahkan agar jemaat juga tetap mengedepankan kebersamaan, jaga kerukunan. “Cuma itu potensi daerah kita sehingga orang suka datang ke Sulut,” tandasnya.
Sebelumnya, Kandouw mengatakan bahwa
Jemaat GMIM Kanaan telah mengalami transformasi. Yang awalnya beribadah di kanisah, kini telah membangun gereja. Dan saat ini telah meresmikan pastori yang kedua.
Kandouw menilai transformasi jemaat sama halnya dengan perjalanan rohani jemaat.
“Namanya perjalanan rohani tidak hanya fisiknya yang berubah tetapi kualitas iman percaya juga harus bertumbuh. Semakin bagus gerejanya, fasilitasnya semakin mantap. Untuk itu, kita tumbuhkan cinta kasih, damai sejahtara, harapan di antara kita,” tukasnya.
Kandouw percaya jemaat GMIM Kanaan yang rata-rata tinggal di area perumahan memiliki keberanian dan berkomtimen untuk memiliki rumah sendiri. Selain itu juga, punya komitmen untuk juga membangun gereja.
“Saya yakin dan percaya, berkat dari membangun gereja ini akan jadi berkat untuk keluarga kita nanti, anak-anak dan cucu-cucu, entah dalam pendidikan atau kehidupan mencari nafkah,” imbuhnya.
Kandouw pun menceritakan singkat bagaimana sang ayah terkasih menjadi teladan dalam hal pemberian diri dalam kehidupan bergereja, yakni tujuh kali menjadi bagian dari komisi pembangunan gereja.
Ia mengingatkan jemaat bahwa selain membangun gereja dan pastori, yang paling penting adalah membangun kualitas iman.
“Jadikan ritual bergereja ini, berbanding lurus dengan iman percaya,” ucapnya.
Wagub juga menceritakan pengalamannya berdialog dengan seorang pendeta dari Jerman. Dari perbincangan tersebut dirinya, mengambil satu hikmah bahwa rajin datang beribadah ke gereja penting, tapi juga bagaimana mengimplementasikan iman lewat perilaku hidup sehari-hari lebih penting.
Melengkapi sukacita HUT Jemaat dan pembanguna pastori 2, Kandouw memberikan bantuan Pemerintah Provinsi Sulut kepada jemaat sebesar Rp 25 juta.
Ibadah dipimpin Ketua BPMS GMIM, Pdt DR Hein Arina.(eda)