BI Sulut Hibah Kapal Pengumpul Sampah Senilai Rp500 Juta

Manado, SULUTREVIEW

Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menghibahkan satu unit kapal pengumpul sampah senilai Rp500 juta, kepada LSM Manengkel Solidaritas, di Balai Pelabuhan Perikanan Tumumpa, Kamis (30/1).

Bantuan yang diberikan melalui
Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) tersebut, sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian lingkungan. Mengingat volume sampah menjadi ancaman yang harus ditangani secara serius.

Dikatakan Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat kapal pengumpul sampah yang operasionalnya  mampu mengangkut sampah dengan kapasitas satu ton,  akan dikelola oleh LSM Manengkel Solidaritas, yang selama ini sangat getol dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Sampah-sampah yang dikumpulkan akan dijual ke bank sampah, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi. Namun lebih dari itu, kapal akan dikelola untuk menjaga pelestarian lingkungan,” tukasnya.

Kapal pengumpul sampah dapat digunakan di pinggiran pantai dan pesisir Kota Manado. Bahkan dapat masuk ke sungai-sungai.

“Manengkel Solidaritas selaku lembaga sosial masyarakat yang peduli pada kelestarian lingkungan, sejauh ini telah memberikan kontribusi nyata, yang secara langsung juga berdampak pada pariwisata,” jelasnya sambil menambahkan pariwisata Sulut pada tahun 2019 meningkat 12% dari 1,9 juta menjadi 2,2 juta wisatawan, dengan potensi devisa 140,5 juta dolar per tahun atau Rp1, 5 triliun.

Sulut dengan potensi wisata bahari, lanjut Arbonas menjadi daya tarik bagi wisatawan.

“Bank Indonesia memberikan bantuan berupa kapal pengumpul sampah agar dapat mengurangi sampah wilayah pantai dan pesisir Kota Manado sehingga tidak mencemari laut termasuk objek wisata, namun justru terjaga,’ imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut, Hendrik Kaitjili yang turut hadir memberikan apresiasi kepada BI Sulut.

“Langkah strategis ini, kami harapkan akan menstimulasi para perbankan di Sulut untuk mendukung perkembangan pariwisata dan memperhatikan pelestarian lingkungan. Kolaborasi ini akan mendorong pengembangan pariwisata,” tandasnya.

Kaitjili berharap bantuan dimanfaatlan dengan sebaik-baiknya. “Akan sangat memprihatinkan jika sarana ini tidak digunakan secara tepat sasaran. Kita akan membantu monitoring, supaya menjadi.kontributor dalam menjaga lingkungan yang lebih baik,” sebutnya.

Di sisi lain, terkait bantuan pusat yang mengucurkan dana untuk pembangunan infrastruktur, Kaitjili berharap akan diimbangi dengan pembangunan SDM.

“Membangun SDM itu penting, bukan hanya infrastruktur. Namanya juga pariwisata, menjafi entri poin bagi semua sektor. Orang datang bukan hanya plesir tapi bisa mendatangkan investasi,” ujarnya.

Ketua Manengkel Solifaritas Viando Manarisip mengungkapkan akan memanfaakan kapal sampah dengan sebaik-baiknya.

“Sesuai dengan tenaga yang ada, kami akan operasionalkan tiga kali dalam sebulan. Upaya ini, diharapkan akan mengatasi permasalahan sampah di Kota Manado bahkan sampai di Bunaken,” katanya.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.