Jakarta, SULUTREVIEW – Digital Ekonomi harus di kuasai daerah agar menjadi incaran para wisatawan asing atau turis.
“Digital Ekonomi itu ada tiga yaitu
Fashion, Travel dan Kuliner, ” kata Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani dalam acara Press Gathering antara pimpinan MPR dengan wartawan DPR, DPD dan MPR di Grand Luley Manado, Sulawesi Utara, Jumat (13/4/2018).
Acara turut dihadiri Kepala Bappeda Sulut Ir Ricky Toemandoek, mewakili Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, anggota MPR/DPR Ayub Khan (Partai Demokrat), Andi Akmal Pasluddin (PKS) , Yanuar Prihatin (PKB) dan Abdurrahman Abu Bakar Bahmid (kelompok DPD).
Menurut Muzani para ibu-ibu mau pergi jauh hanya mengejar fashion seperti tas saja. Mestinya daerah lain bisa kreatif dengan punya daya tarik untuk fashion produk daerah itu sehingga para turis datang ke sini.
Sedangkan dari travel, daerah harus bisa menarik pada wisatawan asing dengan kehandalan wisatanya seperti di Manado terkenal dengan Bubur Manado dan wisata laut Bunaken. Tapi yang diperhatikan adalah pelayanan imigrasi yang mudah akses oleh turis juga sarana hotel yang higienis tidak jorok.
“Turis itu mau datang ke Indonesia jika keadaan aman dan nyaman,” ucapnya.
Sedangkan kuliner turis akan datang dan kejar jika ada kuliner yang enak ambil contoh berhasil nya Malaysia menjual jenis durian Musang King yang orang Indonesia pun mau ke Malaysia hanya ingin makan durian ini, sambungnya.
“Sekarang bagaimana caranya menarik wisatawan datang ke Menado mengejar Bubur Manado dan wisata laut Bunaken,” tegasnya.
Terkait Potensi Kelautan, Muzani melihat potensi bidang ini dihidupkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Sehingga terasakan sektor kelautan ini menambah pendapatan negara.
“Hanya saja setiap ganti presiden Mentri ganti kebijakan sehingga membuat nelayan yang jadi korban,” ujarnya.
Kepala Bappeda Ricky Tumandu mengungkapkan sekarang ini Manado membatasi jumlah wisatawan yang hanya batas 100 ribu orang saja karena faktor infrastruktur seperti petugas imigrasi yang kurang jumlahnya.
“Pernah ada turis datang malam hari tidak bisa dilayani karena kantor imigrasi tutup.
Begitu juga kekurangan kamar hotel karena yang ada hanya 7000 kamar sehingga oleh gubernur diminta di-stop turis asing tidak melebihi fasilitas yang ada di Menado,” katanya.
Sedangkan, lanjutnya Produki perikanan tahun 2017 mengalami peningkatan, meski ada pembatasan regulasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Produksi perikanan tercatat 818.192,3 ton terdiri dari penangkapan di laut 358.678 ton dan penangkapan perairan umum 459.514,3 ton, meningkat 5,99 % dibanding tahun sebelumnya sebesar 771.880 ton.
Konsumsi, jelasnya sebesar 58,88 ton kg/kapita/tahun, meningkat 0,41 % dan ekspor komoditi perikanan mengalami kenaikan dari 20.734.344,37 kg menjadi 22.161.387,81 kg di tahun 2017.
“Kenaikan volume ekspor juga dibarengi dengan naiknya nilai ekspor dari 107.034.865,42 US $ tahun 2016 menjadi 127.669.313,31 US$ pada tahun 2017,” tandasnya.
Ditambahkan, NTN meningkat pada tahun 2017 bergerak pada angka 113,3 dibandingkan tahun 2016 dimana pergerakan NTN 106,86 ton.(rizal)