Pertamina Seriusi Kelangkaan BBM di Wilayah Kepulauan

Manado, SULUTREVIEW – Kelangkaan dan mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah kepulauan, khususnya di Kabupaten Talaud menjadi perhatian PT Pertamina (Persero) Cabang Manado.

Salah satunya dengan mengajukan penambahan quota, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan BBM. Meski terkait hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

“Kami sudah mengirimkan tambahan quota BBM ke BPH Migas. Jadi tinggal ditinggu hasilnya,” kata Branch Manager Marketing Suluttenggo PT Pertamina (Persero) Cabang Manado, Daniel saat ngopi bareng wartawan di Warong Kobong, Senin (26/3/2018).

Daniel yang didampingi Sales Executive Retail VI PT Pertamina (Persero), Muhammad Faruq kembali mengatakan, bahwa sebenarnya untuk mencukupi kebutuhan BBM di Kepulauan Talaud, Pertamina telah memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat untuk menggunakan Pertalite. Namun sayangnya, hal itu kurang direspon sebab, tetap saja masyarakat lebih memilih Premium. “Meski harga Premium dijual dengan harga mahal. Sementara Premium jauh lebih murah. Masyarakat tetap membeli Premium. Alasannya, Pertalite, cepat habis dan jika digunakan pada mesin cepat panas,” ungkap Daniel kembali sembari menambahkan bahwa pihaknya akan berupaya untuk lebih meningkatkan upaya sosialisasi dan edukasi.

“Ini menunjukkan masyarakat kurang familiar dengan Pertalite. Itulah sebabnya diperlukan sosialisasi lebih intens, agar ada pemahaman dan mindset yang benar,” tukasnya.

Branch Manager Marketing Suluttenggo PT Pertamina (Persero) Cabang Manado, Daniel bersama para jurnalis.

Di sisi lain, Pertamina juga, lanjut Daniel akan memberlakukan BBM satu harga, yakni  Kecamatan Miangas, Nanusa, Essang dan Desa Marampit. “Administrasinya sedang dirampungkan, hal ini pastinya akan menjadi solusi dalam mengatasi kelangkaan BBM di wilayah kepulauan,” tandasnya.

Lebih jauh, terkait adanya pihak-pihak yang dengan sengaja menyelundupkan BBM, maka Pertamina tak segan-segan untuk memroses hukum. “Sejauh ini pengawasan kita maksimalkan. Namun jika ada pihak yang menyelundupkan pastinya akan berhadapan dengan hukum,” tegas Daniel.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (plt) Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud, Petrus S Tuange didampingi Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud, George Rompah, telah melakukan koordinasi dengan Pertamina.

“Kami harapkan PT Pertamina dapat menambah kuota BBM di Kabupaten Talaud, pengoperasian SKPT di Salibabu serta proses pendistribusian BBM kepada nelayan maupun petani yang menggunakan alat tangkap dan alat pertanian yang membutuhkan BBM,” kata Tuange saat rapat koordinasi di kantor Pertamina Manado (22/2/2018) lalu.

Tuange juga berharap agar komitmen Pertamina untuk menyelesaikan masalah BBM dapat secepatnya terealisasi. Hal ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo yaitu membangun dari pinggiran.

“Kami berharap tindak lanjut pihak Pertamina untuk menyiapkan program prioritas yang dikhususkan untuk pulau terluar agar kelangsungan BBM terpenuhi dapat secepatnya teratasi. Mengingat masalah BBM ini sudah berlangsung lama,’ sebutnya.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *