Manado, SULUTREVIEW -Untuk membangkitkan dan menghidupkan aktivitas koperasi maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), untuk sepanjang tahun 2018 ini bakal mengerahkan 40 orang tenaga pendamping.
Dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut, Ir Happy Korah didampingi Sekretaris Benny Kalonta SSos ME, ke-40 pendamping yang rata-rata berlatar belakang sarjana dan diploma tersebut dapat membawa pertumbuhan. Di mana untuk Sulut diketahui banyak koperasi yang tak aktif maupun mati suri.
“Waktu lalu jumlah koperasi tercatat ada 6.094 tetapi setelah dilakukan pendataan ada 2.800 koperasi. Sementara UMKM berjumlah 57 ribu. Nah, keberadaan 40 pendamping ini, nantinya dapat mengetahui seberapa banyak koperasi yang aktif. Hal itu juga akan kita barengi dengan melakukan pendataan ulang,” sebut Korah.
Tak itu saja, peran ke-40 tenaga pendamping, lanjut Kalonta diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan UMKM, yang jumlahnya harus terus digenjot. Mengingat UMKM merupakan tonggak dari perekonomian.
“Para pendamping nantinya akan membantu, membina pelaku UMKM. Bahkan mengarahkan bagaimana cara memasarkan produk yang dihasilkan. Bagaimana caranya membuat proposal untuk bantuan pendanaan. Itu semua akan diajarkan kepada UMKM yang tersebar di kabupaten/kota,” beber Korah.
Ditambahkan Kalonta, baik koperasi dan UMKM yang berhasil akan terus didorong sehingga akan menjadi koperasi yang aktif. “Kita akan cari koperasi yang bagus untuk ditingkatkan secara nasional. Ini adalah salah satu upaya reformasi koperasi. Artinya, lebih baik sedikit jumlah koperasi tetapi banyak anggota dari pada banyak koperasi tetapi sedikit anggota bahkan kegiatannya,” kata Kalonta.
Diketahui, untuk tahun 2018, Diskop dan UMKM Provinsi Sulut bakal menggulir sejumlah program strategis, yakni pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan. Yang ditujukan untuk pemuda, lintas agama, pemuda pelajar. “Actionnya mulai bulan depan. Perempuan yang punya usaha strategis serta wirausaha pemula juga menjadi sasaran,” tutup Kalonta.(hilda)