Manado, SULUTREVIEW – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sulawesi Utara (Sulut) dipastikan aman dan terkendali.
Karenanya masyarakat diimbau tak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan, sehingga melakukan aksi borong.
Dijelaskan Marketing Branch Manager PT Pertamina (Persero) Sulut, Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo), Gunawan Wibosono mengatakan supply BBM dapat memenuhi kebutuhan dengan kisaran 8-15 hari ke depan.
“Untuk Premium kami prediksikan akan terjadi kenaikan sebesar 2,7%. Dengan demikian jumlah stok mencapai 6.562 KL. Sedangkan Pertalite sebesar 5,2% dengan jumlah 2.751 KL, Pertamax 4,4% dengan jumlah 253 KL dan Turbo 7,6% dengan jumlah 4,3 KL,” ungkap Wobisono dalam konferensi pers, Kamis (21/12/2017).
Lanjut jelas Wibisono, untuk ketersediaan BBM jenis Solar mengalami kenaikan sebesar 1,1% dengan total stok 2.432 KL. Diikuti Dexlite naik 6% menjadi 34 KL, Dex naik 6,7% atau sebesar 3,2 KL dan Kerosene naik 2,5% sebesar 147 KL. “Kesemuanya itu kami persiapkan agar selang Hari Raya Natal dan Tahun Baru kebutuhan masyarakat tercukupi,” sebutnya.
Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan supply Avtur diprediksikan mengalami kenaikan 9%, yakni dari kebutuhan normal sebesar 97 KL menjadi 127 KL.
“Rata-rata stok untuk 8 hari akan mencapai 9.906 KL,” ujarnya sambil menambahkan untuk BBM retail telah disuplay di 75 SPBU uang tersebar di seluruh Sulut.
Menariknya, terkait Satgas, Pertamina bakal meningkatkan ketahanan stok. Untuk Premium, cukuo 10 hari ke depan. Di mana posisi saat ini sudh ada kapal yang melakukan bongkar. “Kami instruksikan kepada SPBU agar mengoptimalkan kebutuhan konsumen, dengan memberlakukan operasional 24 jam. Hal ini akan diikuti dengan meningkatkan tebusan tentunya,” ujar Wibisono.
Lebih jauh dikatakan Sales Executive LPG PT Pertamina (Persero) Area Manado, Parrama Ramadhan, untuk kebutuhan LPG 3 kilogram yamg subsidi telah terjadi kenaikan sejak 1 Desember 2017. “Stok yang kita disribusikan naik 11% setiap harinya. Kalau normal kebutuhan 1.338 KL, meningkat 1.485 KL. Sedangkan non subsidi terjadi peningkatan 27%,. Demikian juga untuk ukuran 5kg dan 12kg,” kata Parrama.
Diketahui, untuk stok saat, yakni untuk dua hari. Berikut jadwal kedatangan untuk besok (22/12/2017) sudah ada pengisian kembali.
“Kita buat pangkakan siaga, ada 30 titik. Kami akan berupaya untuk memuat lebih untuk pangkalan,” tandasnya.
Di sisi lain, untuk mengantisipasi terjadinya rush atau aksi borong, PT Pertamina melakukan strategi pembelian dengan menunjukkan kartu identitas. “Penjualan kepada masyarakat, satu orang satu tabung. Ini kami lakukan untuk mengendalikan adanya oknum yang membelibanyak,” tandasnya.
Selain itu, dikatakan Industrial Fuel Marketing PT Pertamina (Persero), Eko Frastiawan, kebutuhan BBM untuk transportasi kapal Pelni maupun ASDP dan kapal Perintis disuplay pelabuhan Bitung.
“Untuk konsumsi kapal-kapal penumpang tidak ada peningkatan signifikan hanya 1% sampai 2% saja,” tukasnya.
“BBM yang dibutuhkan oleh kapal penumpang dan kapal barang, juga aman,” ujarnya.
Sedangkan kebutuhan PLN khususnya PLTD, menurut Sales Executive Retail VI PT Pertamina (Persero), Muhammad Faruq, juga dalam jumlah yang mencukupi. “BBM Kita suplay ke 30 PLTD, ini untuk energi share. Intinya baik BBM maupun elpiji dan energi, stoknya mencukupi. Dengan demikian masyarakat siap menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru. Kita juga buka Posko Satgas sejak 18 Des sampai 8 Jan 2018,” tutupnya sembari meminta masyarakat yangendapatkan temuan merugikan agar tak segan melapor di nomor 1500000, Posko Satgas Pertamina Suluttenggo.(hilda)