Manado, Sulutreview.com – Bank Indonesia (BI) menegaskan pentingnya komunikasi yang efektif dalam menyampaikan kebijakan kepada masyarakat. Hal ini disampaikan Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI, Dedy Irianto, saat menjadi narasumber pada kegiatan Refreshment Wartawan dan Kick Off 2nd Festival Jurnalistik 2025, yang digelar di Manado, Rabu (26/2).
Menurut Dedy, komunikasi kebijakan tidak cukup hanya dengan menyampaikan informasi, tetapi harus membangun pemahaman dan kepercayaan publik. Dalam hal ini, media dinilai sebagai mitra strategis untuk menjangkau masyarakat secara luas dan menyeluruh.
“Media memiliki peran penting dalam mendiseminasikan kebijakan BI. Namun di era digital, informasi juga banyak mengalir melalui jalur non-tradisional,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa BI turut menerapkan strategi komunikasi berdasarkan teori Two-Step Flow, yang menyebut bahwa informasi dari media seringkali diserap publik melalui perantara yang disebut opinion leader. Karena itu, BI kini juga menggandeng para Key Opinion Leader (KOL) seperti akademisi, tokoh masyarakat, hingga influencer media sosial.
“Para opinion leader ini menjadi jembatan komunikasi yang mampu menyampaikan pesan kebijakan dengan lebih relevan dan menarik,” jelasnya.
Meski demikian, Dedy menekankan bahwa media tetap merupakan komponen utama dalam membangun kepercayaan publik. Oleh karena itu, akurasi dan kredibilitas dalam penyajian informasi menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
“Di tengah maraknya disinformasi, BI berkomitmen untuk menyampaikan informasi yang berbasis fakta dan meningkatkan literasi media masyarakat,” tambahnya.
Sebagai lembaga yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, BI berkomitmen terus memperkuat kemitraan strategis dengan media dan pemangku kepentingan lainnya, guna memastikan bahwa setiap kebijakan tersampaikan dengan baik, transparan, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.(hilda)













