Minahasa, Sulutreview.com – Penyuluh Agama Katolik dari Kabupaten Minahasa mengikuti peningkatan kapasitas yang diselenggarakan oleh Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari 11 hingga 13 Oktober 2024, bertempat di Pusat Spiritualitas Gunung Karmel, Tampusu, Minahasa.
Mengusung tema “Menjadi Penyuluh yang Inovatif dan Kreatif di Era Globalisasi”, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan semangat para penyuluh agama dalam menjalankan tugas pelayanan di tengah masyarakat yang terus berkembang. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah (KaKanwil) Kemenag Provinsi Sulut, H. Ulyas Taha, didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha, H. Basri Saenong, serta Pembimas Katolik Joula Makarawung. Turut hadir juga Pastor dan Suster pengelola Pertapaan Karmel Tampusu.
Sebanyak 50 penyuluh agama Katolik ASN dan non-ASN dari seluruh Sulawesi Utara, termasuk penyuluh dari Kabupaten Minahasa, mengikuti kegiatan ini. Para peserta mendapatkan banyak pengetahuan dan penguatan melalui materi-materi yang diberikan oleh para narasumber serta sesi sharing pengalaman di antara sesama penyuluh.
Kegiatan ini terbagi dalam lima sesi materi yang dipandu oleh para pemateri berpengalaman:
Sesi 1: Romo Marsi membahas tentang Spiritualitas Pelayanan pada Generasi Z.
Sesi 2: Pastor Aris Angwarmase MSC menyampaikan materi tentang Kaum Muda di Era Digital 5.0.
Sesi 3: Pastor Barnabas Ohoiwutun MSC mengulas Tantangan Penyuluh dalam Era Globalisasi.
Sesi 4 & 5: Direktur Urusan Agama Katolik, Bapak Aloma Sarumaha, mengupas peran penyuluh agama Katolik sebagai penggerak pembangunan generasi muda di era globalisasi.
Kegiatan ini diakhiri dengan perayaan ekaristi pada Minggu pagi, yang dilanjutkan dengan penutupan oleh Direktur Urusan Agama Katolik. Dalam penutupan tersebut, Direktur berpesan agar para penyuluh mampu menjadi “Murid-Murid Yesus Zaman Modern”, yang dapat membawa pengaruh positif di tengah perubahan dunia global.
Dengan berbekal pengetahuan baru serta semangat yang diperoleh selama pelatihan, para penyuluh agama Katolik di Minahasa diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan teladan bagi masyarakat, khususnya dalam mendampingi generasi muda menghadapi tantangan zaman.(engel)