Operasional Bandara Sam Ratulangi Kembali Ditutup Hingga Jumat

Angkasa Pura I berupaya membersihkan Bandara Sam Ratulangi. Foto : Humas

Manado, Sulutreview.com – Penutupan Bandara Sam Ratulangi kembali ditutup selama 24 atau hingga Jumat (03/05/2024).

Kebijakan tersebut dilakukan, karena adanya erupsi kembali pada pukul 16.12 Wita, Kamis 02/05/2024).

Menurut keterangan General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Maya Damayanti, dari sisi teknik maskapai, yang diikuti dengan pemeriksaan dari sisi airside masih ada butiran debu yang berbahaya bagi pesawat.

“Angkasa Pura I masih tetap menyemprot dari sisi udara airside secara terus menerus yang dibantu oleh 9 damkar dari Pemkot Manado, Pemprov Sulut, Pemkot Bitung dan Pemkab Tomohon dan minut serta personil TNI AU dan TNI AL,” katanya.

Sebelumnya, dampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Ruang yang sangat tebal, terjadi sejak Selasa (30/04/2024).

Atas kejadian itu, Bandara Sam Ratulangi memperpanjang Notam dengan nomor A1160/24/NOTAMR AII48/24 sampai dengan 24 jam ke depan (2/05/2024).

Langkah ini diambil selain mengingat Gunung ruang masih pada Level 4 (awas) dari Pusat Vulkanik Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di mana saat ini gunung masih tertutup kabut, dan pantauan dari citra satelit menunjukkan ada asap serta sebaran abu vulkanik dengan arah angin menuju ke barat.

Hasil koordinasi antara PT. Angkasa Pura I dan stakeholder antara lain Otband wilayah VIII, Airnav Indonesia, BMKG dan Maskapai penerbangan diambil kesimpulan bandara ditutup selama 24 jam.

Dari sisi udara menunjukkan hasil paper test negatif di mana arah angin dominan bergerak kearah barat menjauhi Manado namun kumpulan sebaran debu vulkanik dari kemarin sangat tebal dan masih sangat berbahaya bagi penerbangan sehingga memerlukan waktu juga untuk pembersihan sisi udara yaitu runway, taxiway dan apron.

Dampak dari operasional tutup ini ada 65 pesawat dan 7.039 penumpang tiba dan berangkat yang terdampak di bandara Sam Ratulangi. Sebagian besar penumpang sudah melakukan reschedule dan refund ke masing masing maskapai penerbangannya.

“Kami saat ini melakukan Gerakan cepat untuk langsung membersihkan sebaran debu yang tertinggal dengan menggunakan kendaraan dan peralatan baik dari tim kami ARRF serta dibantu juga Tim Damkar Pemkot Manado, Pemkab Minahasa Utara, Pemkot Bitung, Pemkot Tomohon dan Pemprov Sulut dengan total kendaraan 14 Damkar,” ujarnya.

Upaya penyemprotan fasilitas utama sisi udara dan bantuan penyiraman pesawat di Bandara Sam Ratulangi ini, dapat menjadikan semua sarana dan prasarana clear and clean. Dengan demikian pesawat bisa terbang dan mendarat dengan selamat.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.