Manado, Sulutreview.com – Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manado, Nolvi O Lendway melayat ke rumah duka, salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Micky Ricky Sepang (55), yang dilaporkan meninggal pada, Jumat (16/02/2024) dini hari.
Nolvi melayat di kediaman Micky yang ada di
Kelurahan Malalayang 1 Barat Manado.
Ia menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Kami menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga yang ditinggalkan,” tukasnya.
Sesuai informasi, KPU bakal menyerahkan santunan duka kepada keluarga. Tetapi tidak diketahui jumlahnya. “Sementara kita urus administrasinya dengan mengacu regulasi Kemenkeu. Jadi masih akan dikoordinasikan dengan pimpinan. Pastinya ada santunan yang diberikan,” ucapnya.
Micky, sebut Nolvi, tercatat sebagai anggota KPPS di Manado yang jumlahnya ada 9.597 orang, tersebar di 1.371 TPS Kota Manado.
“Setiap TPS ada 7 petugas KPPS. Mereka
bekerja dari tanggal 14 Februari sampai 16 Februari 2024. Yakni sejak pukul 06.00 WITA sampai besok pagi pukul 06.00 WITA lagi,” ujarnya.
Micky yang lahir pada 13 Agustus 1969,
diduga meninggal dunia karena kelelahan. Dan diperkirakan telah meninggal pada Kamis (15/02/2024). Keterangan tersebut disampaikan oleh tenaga medis yang memeriksanya, di tempat kediaman almarhum di Malalayang 1 Barat Lingkungan II Manado.
“Micky (almarhum-red) tidak memiliki sakit. Tetapi sesuai informasi dari rekan-rekan TPS, almarhum pulang karena kurang enak badan. Almarhum saat ini, memang tinggal sendiri di rumah,” kata Davy Sepang kakak almarhum.
Keluarga juga mengetahui dari tetangga yang menyewa bagian samping untuk usaha rumah makan. Waktu datang dan membuka pagar rumah, mereka merasa kaget karena rumah dalam keadaan sepi dan tidak ada aktivitas.
“Almarhum ini adalah orang yang aktif dengan kesehariannya. Jadi waktu dilihat rumah sepi. Muncul kecurigaan, yang kemudian membuka paksa jendela kamar tidur. Dan betapa kagetnya, ternyata kondisi almarhum sudah kaku dan membiru,” jelas Davy sembari menambahkan bahwa apa yang menimpa adiknya adalah kehendak Tuhan. “Waktu Tuhan adalah yang terbaik. Kami sangat mengasihi tetapi Tuhan berkehendak lain,” imbuhnya.
Sayangnya, saat kematian Micky di konfirmasikan ke BPJamsostek, apakah dilindungi asuransi. Ternyata menurut keterangan staf tidak dicover atau dilindungi oleh asuransi.
“Maaf, petugas KPPS yang meninggal belum terdaftar ternyata. Mungkin kabupaten dan kota tidak terdapat anggaran untuk perlindungan dari KPU. Tetapi kami sebelumnya sudah melakukan sosialisasi sebagai upaya pendekatan persuasif untuk pendaftaran mandiri masing-masing. Saat ini yang terdaftar baru Kota Bitung,” ungkap staf BPJamsostek Manado yang enggan disebutkan namanya.(hilda)