Minut  

Parade Adat Tonsea dan Doa Bersama Ormas Gabungan Sulut untuk Perdamaian Dunia

Suasana doa bersama untuk perdamaian. Foto : istimewa

Minut, Sulutreview.com – Memperingati HUT Kabupaten Minahasa Utara yang Ke-20, Ketua Waraney Tanah Toar Lumimuut Minut Arly Dondokambey menggelar kegiatan Pagelaran Parade Adat dan Doa Bersama Ormas Gabungan Sulut untuk perdamaian Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina yang dilaksanakan di Bendungan Kuwil-Kawangkoan, Jum’at (24/11/2023).

Arly Dondokambey dalam sambutan nya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menciptakan suasana damai dimana dibelahan dunia lain seperti asia barat dan eropa yakni Israel-Palestina Rusia-Ukraina sedang terjadi konflik pertikaian.

“Dalam kesempatan ini, mari kita berdoa untuk kedamaian dunia ini, dan kita tidak memihak pada siapapun, karena yang kita inginkan hanyalah kedamaian,” tegas Dondokambey.

Kegiatan Parade adat dan Doa bersama tersebut turut hadir Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara Asisten III Revino Dondokambey

Dalam acara ini juga menggandeng tokoh agama setempat, diantaranya Ketua Jemaat GMIM Imanuel Kawangkoan Pdt. Elisabeth Wowor, Ketua MUI(Majelis Ulama Indomesia) Minut Suhartono Tilamuhu dan Ketua Stasi Kasuko Paroki Santa Ursula Watutumou Arnold Gimon.

Sementara itu dalam sambutan Ketua Umum Ishak Tambani sosok yang dikenal sengat peduli kepada kaum lansia serta sosial di sejumlah tempat ibadah.

Mengapresiasi acara tersebut, Ketua Ishak Tambani mengajak seluruh LSM Ormas adat Minahasa Sulut, toko adat, muda mudi dan semua masyarakat sulut untuk jangan terpengaruh atas suasana pertikaian yang sedang terjadi, tidak terprovokasi dengan berbagai berita miring di media sosial.

“Marilah Kita bersama sama berdoa agar mereka disana (ke-empat negara) agar secepatnya damai. Walaupun berbeda-beda suku dan agama torang samua tetap baku-baku bae, torang samua basudara,” ajak Ketua Umum Tonaas Wangko Ishak.

Ishak pun mengajak seluruh yang hadir untuk bersatu menciptakan suasana damai di lingkungan masing-masing.

“Jangan terpengaruh dengan isu-isu perpecahan seakan Sulut tidak cinta damai,”ucap Tambani.

Menurut data yang ada sekitar 600 orang ikut dalam parade adat budaya ini, mereka berasal dari LSM ormas terundang yang ikut dalam giat ini, Sementara untuk kelompok kabasaran berjumlah 33 kelompok.

Tidak kurang dari tokoh adat, LSM dan Ormas seperti Waraney Santiago, Manguni Esa Tanah Toar Lumimuut, Pemerhati adat budaya, Brigade Manguni, Brigade Manguni Indonesia, Manguni Indonesia, Waraney Tanah Toar Lumimut, LPK-RI, Patriot Indonesia, Garuda Permesta, serta Tonaas Supit, Tonaas Riri Lempoy, dan Tonaas Marthen Rampengan hadir dalam acara tersebut.(Josh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.