Festival Bunaken Dorong Pariwisata dan Pertumbuhan Ekonomi Sulut

Festival Bunaken bertajuk It's Time for Bunaken. Foto : ist

Manado, Sulutreview.com – Pemulihan sektor pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) seiring melandainya kasus Covid-19, menjadi semangat baru untuk kembali melambungkan sektor yang menjadi unggulan kepemimpinan Olly Dondokambey dan Steven OE Kandouw (ODSK).

Hajatan yang mengeksplorasi keindahan Taman Laut Nasional Bunaken diharapkan akan membuka peluang bagi pelaku sektor pariwisata untuk menggerakkan aktivitas ekonomi.

Hal itulah yang menjadi gagasan Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulut dan Kementerian Paríwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk melaksanakan Festival Bunaken 2021 yang digelar pada 27-28 November 2021 di Pulau Bunaken.

Kepala Disparda Provinsi Sulut Henry Kaitjili yang didampingi Kepala Bidang Pemasaran Judhistira Siwu dan Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Roy Saroinsong menegaskan konsep awal penyelenggaraan Festival Bunaken yang telah menjadi agenda tahunan pariwisata, dapat melambungkan Sulut kembali.

“Konsep Festival Bunaken yang telah menjadi agenda tahunan Pariwisata Sulut, adakah untuk mempromosikan keindahan bahwa laut. Nah biasanya hanya digelar di pusat-pusat perbelanjaan. Tetapi tahun 2021 ini Festival Bunaken di kemas dalam bentuk baru,” ujar Kaitjili.

Ia menjelaskan, event Festival Bunaken kali ini akan dirangkaikan dengan berbagai kegiatan seperti boat and jet sky parade, coral plantation, mangrove plantation, fashion on the beach, creative economic talk show dan beach clean.

“Pada acara pembukaan yang sesuai jadwal akan dibuka Gubernur Sulut Olly Dondokambey, bakal dirangkaikan dengan pelepasan tukik, transparansi karang hingga tanam mangrove, juga ada pelatihan hingga talk show pengembangan periwisata,” jelasnya.

Selanjutnya, pada sore dan malam hari ada kegiatan seni budaya. Tak hanya itu, tetapi ada juga pameran produk ekonomi kreatif masyarakat setempat.

“Nantinya semua peserta akan menginap di Pulau Bunaken dan ada 100 homestay di siapkan. Fokus peserta lokal dan dari Kementerian Pariwisata. Tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Judhistira Siwu mengatakan, Festival Bunaken, lebih fokus pada isu konservasi alam dan sumber daya manusia.

“Bukan hanya kegiatan selebrasi tetapi yang menjadi fokus kegiatan adalah konservasi, bagaimana menjadikan Bunaken bersih, lestari dan mampu menyiapkan masyarakat Bunaken dengan sumber daya manusia yang membanggakan,” tambahnya.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *