Manado, SULUTREVIEW – Kinerja petugas hotel dalam kesehariannya telah diatur dan ditetapkan melalui Standar Operasional Prosedur (SOP). Namun demikian, untuk meningkatkan jumlah tamu yang datang, dibutuhkan kreativitas serta layanan yang jauh melebihi ekspektasi.
Dikatakan Staf Khusus Menteri Pariwisata, I Gusti Ngurah Putra SE CHT MM, setiap petugas hotel harus memiliki kreativitas. Dalam artian, tidak hanya sekedar bekerja saja. Hal ini hanya akan menjadi aktivitas monoton yang akan menurunkan kualitas pelayanan.
“Kerja di hotel itu meski sudah diatur dengan SOP, tetap saja monoton. Itu-itu saja yang dikerjakan. Hanya tamunya yang berbeda. Karena itu petugas hotel harus kreatif, kalau tidak akan down grade,” kata Putra di kegiatan Pelatihan SDM Kepariwisataan Bagi Petugas Hotel Kota Manado di hotel Grand Puri Kamis (5/4/2018).
Putra juga mengingatkan petugas hotel tak mengabaikan sisi amenities atau perlengkapan penunjang yang ada di dalam kamar hotel. “Ini adalah bisnis detail yang memang harus diperhatikan. Mengingat tamu adalah penunjang pertumbuhan pariwisata,” sebutnya.
“Sektor pariwisata telah menopang devisa negara. Bahkan merupakan kontribusi paling besar dari sektor lainnya. Apalagi jika destinasi dikembangkan, maka akan semakin banyak pilihannya. Dan pastinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” tukasnya.
Lebih jauh, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut Daniel A Mewengkang SE MSi mengatakan slogan ‘North Sula We See’ merupakan ajakan kepada seluruh penjuru dunia untuk melihat potensi, keindahan alam serta keberagaman adat-istiadat, seni dan budaya Sulawesi Utara yang tersebar di 11 abupaten den empat kota, khususnya Kota Manado.
“Hal itu harus dibarengi dengan peran sektor perhotelan yang diharapkan dapat mendukung penuh setiap gerak pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata di daerah,” tukasnya.
“Petugas pelayanan hotel adalah aktor utama dalam sebuah hotel. Diharapkan memberikan service exellence bagi para tamu atau wisatawan yang berkunjung dan menginap,” ujarnya sambil menambahkan kegiatan pelatlhan dapat dijadikan sebagai wahana untuk pengembangan destinasi pariwisata yang berdaya saing.
Ditambahkan Kepala Bidang Pengembangan, Kelembagaan Kepariwisataan Dinas Pariwisata Daerah Sulut, Dra Ivonne Kawatu, dalam laporannya kegiatan diikuti 150 peserta yang datang dari 74 hotel yang ada di Manado.
“Melalui pelatihan ini dapat meningkatkan wawasan petugas hotel untuk diaplikasikan dalam tugas kerja sehari-hari. Semakin berkualitas, handal dan kompeten. Utamanya akan mendorong kemajuan pariwisata di Bumi Nyiur Melambai,” ujarnya.
Pelatihan ini turut menghadirkan akademisi sebagai pembicara, yakni Prof Dr Dra Bet El Silisna Lagarense MM Tour dari Politeknik Negeri Manado dengan materi pariwisata yang berkelanjutan.(hilda)