Dinas Pariwisata Sulut Edukasi dan Latih Ketrampilan Masyarakat Likupang

Minut, SULUTREVIEW – Sektor pariwisata menjadi program unggulan yang diusung Pemerintah Provinsi. Hal itu direalisasikan dengan memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi dengan tujuan meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar wilayah.

Atas komitmen tersebut pemerintah terus mendorong dan menunjukkan kepedulian dengan menggulir program yang menyentuh hingga tataran masyarakat miskin. Diantaranya melalui kegiatan pelatihan peningkatan sumber daya manusia yang tak lain adalah subjek pembangunan itu sendiri.

Dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut, Daniel A Mewengkang SE MSi, kawasan Likupang Minahasa Utara (Minut), merupakan daerah dengan destinasi pariwisata yang potensial. Akan hal itu, Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata yang ada di wilayah tersebut.

Karenanya, melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat di Likupang, yang dilaksanakan pada 5 Desember 2017 diharapkan akan menjadi peluang bagi masyarakat yang ada semakin terasah ketrampilannya.

“Melalui pelatihan ini, masyarakat miskin yang berada di sekitar objek pariwisata akan semakin terampil sesuai dengan kehutuhannya. Sehingga secara ekonomi masyarakat akan semakin sejahtera,” jelas Mewengkang.

Lanjut kata dia, sebagai inisiator, Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut, dapat menjembatani masyarakat untuk menyiapkan kebutuhan wisatawan akan oleh-oleh, seperti souvenir dan kuliner khas. Hal ini penting untuk meminimalisasi masyarakat sekitar objek pariwisata tidak memasok dari daerah lain.

“Melalui pelatihan ketrampilan souvenir dan kukiner masyarakat dapat meningkatkan potensinya. Sekaligus juga sarana untuk semakin mengenalkan Likupang tak hanya di tingkat lokal. Tetapi juga mancanegara,” sebut Mewengkang.

Sektor pariwisata sambung Mewengkang, membutuhkan inovasi dan kreativitas tinggi. “Menghadapi era kompetisi di sektor pariwisata dibutuhkan sumber daya manusia yang berusaha untuk mengembangkan diri dan ketramoilannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulut Jhon H Paerunan SH menambahkan keterbatasan masyarakat tradisional, bukan menjadi alasan untuk tidak mengembangkan diri.

“Justru di tengah arus modernisasi sekarang ini, masyarakat semakin peka melihat peluang dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Belajar dan terus belajar sampai masyarakat yang berada di sekitar objek pariwisata memiliki ketrampilan yang dapat diujual untuk mendatangkan keuntungan secara ekonomi,” ungkap Paerunan.(axel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.