Minahasa Utara, SULUTREVIEW – Masyarakat di Desa Warisa-Minahasa Utara (Minut), kini dapat menikmati air bersih, menyusul diresmikannya 5 buah sumur bor oleh Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Ignasius Jonan, Sabtu (21/10/2017).
Menurut Jonan, keberadaan sumber daya air berikut air tanah merupakan pemberian Tuhan yang harus disyukuri. Sebab air adalah bagian yang cukup penting bagi kelangsungan aktivitas kehidupan sehari-hari.
“Untuk iti perlu dilakukan upaya memanfaatkan sumber air tanah, dalam hal ini melalui eksplorasi dan pembangunan sumur bor air tanah secara hidrogeologis masih memungkinkan menjumpai kandungan air tanah dalam jumlah yanv cukup memadai,” ujar Jonan
Diketahui, pembangunan sumur bor air tanah maupun fasilitasnya yang ada di wilayah Sulut telah dilakukan Kemanterian ESDM sejak 2007 hingga 2017. Dan jumlahnya mencapai 28 sumur bor yang tersebar di kabupaten dan kota. Di mana, 5 buah sumur bor yang terdapat di Desa Warisa Kampung Baru Kecamaran Talawaan 2 buah sumur bor. Selanjutnya Desa Maen Kecamatan Likupang Minahasa Utara dan satu buah sumur bor. Sedangkan Desa Teling Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa terdapat satu buah sumur bor, Desa Pinapalangkow Kecamatan Suluun Tareran Minahasa Selatan dan Kelurahan Lirang Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung satu buah sumur bor.
“Di Sulut masih ada beberapa lokasi yang masyarakatnya mengalami kesulitan untuk mendapat air bersih. Untuk itu, pada tahun 2018 Kemanterian ESDM akan mengalokasikan 8 sumur bor,” ujarnya sambil menambahkan program pengeboran air tanah difokuskan di wilayah yang mempunyai potensi pengembangan pemanfaatan air tanah. “Hal ini sesuai dengan kondisi geologi,” sebut Jonan.
Sementara itu, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE menyampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM atas realisasi bantuan 5 buah sumur bor bagi masyarakat.
“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah pusat bagi kemajuan dan pembangunan daerah maupu. masyarakat di Sulawesi Utara,” katanya.
Lebih jauh, kaya Dondokambey, seiring peningkatan jumlah penduduk serta intensitas kegiatan ekonomi yang tidak dibarengi dengan ketersediaan air bersih, berikut masih adanya pembukaan lahan untuk perluasan daerah pertanian, perkebunan, pemukiman dan industri maupun kurangnya pengelolaan sumber daya air yang terpadu, masih menjadi dinamika bersama.
“Kepada Pak Menteri ESDM Ignasius Jonan bersama jajaran, bahwa Sulut, masih terdapat daerah, khususnya daerah kepulauan yang sangat sulit mendapatkan air sehingga sangat membutuhkan akan sumur bor”, ungkap Dondokambey.
Selain itu, Dondokambey, menjelaskan akan pengembangan ketenagalistrikan, pengadaan PLTS terpusat di 28 desa yang belum dialiri listrik, serta perluasan jaringan listrik di desa-desa yang sedang berkembang.
“Diharapkan PLN tetap menjaga keandalan sistem tenaga listrik supaya terhindar dari pemadaman. Di mana rooftop di kantor ESDM Provinsi Sulut menjadi pilot project. Begitu juga engan pembangunan SPBU Compact untuk Kecamatan terpencil di Nusa Utara dan akan melanjutkan program LCMT di KEK Bitung “, jelas Gubernur Olly Dondokambey
Turut hadir dalam acara ini Anggota Komisi VII DPR RI Bara Hasibuan MA, Anggota DPD RI Marhany Pua, Wakil Bupati Minahasa Selatan Frangky Wongkar SH, Sekda Minahasa Utara Jemmy Kuhu, Plt Kepala Badan Geologi Rida Mulyana, Sekertaris ESDM Provinsi Sulut Drs Maindoka dan tokoh masyarakat.(hilda)