Manado, Sulutreview.com – Kinerja perekonomian Sulawesi Utara (Sulut)
pada triwulan III tahun 2025 mengalami pertumbuhan di angka 5,39 persen (y-on-y).
Menurut penjelasan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Aidil Adha, pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang terbaca dari struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sejumlah lapangan usaha, yakni pertanian tumbuh sebesar 21,03 persen, perdagangan 13,90 persen, transportasi 11,90 persen, konstruksi 11,08 persen dan industri pengolahan 10, 84 persen.
Selanjutnya, untuk administrasi pemerintahan tumbuh 5,39 persen, pertambangan 5,06 persen, informasi dan komunikasi 3,98 persen, jasa kesehatan 3,97 persen, jasa keuangan dan asuransi 3,29 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara didominasi oleh lapangan usaha pertanian, di mana secara year to year tercatat sebesar 67,88 persen,” ujarnya.
PDRB Sulut triwulan III tahun 2025 ini, rinci Aidil berasal dari pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan besar dan eceran,
reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan, konstruksi serta industri pengolahan.
“Perekonomian Sulut berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku triwulan III-2025 mencapai Rp51,44 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp28,50 triliun” rincinya.

Dari sisi produksi, lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,97 persen. Selanjutnya, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 46,24 persen.
“Ekonomi Sulawesi Utara triwulan III-2025 tumbuh sebesar 1,48 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Konstruksi sebesar 20,95 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 25,68 persen,” ucapnya sembari menambahkan ecara kumulatif, ekonomi Sulut triwulan III tahun 2025 dibandingkan triwulan III-2024 tumbuh sebesar 5,55 persen (c-to-c).
Meski demikian Aidil masih merasa khawatir, dengan pertumbuhan ekonomi Sulut yang harus terus ditingkatkan sehingga dapat mencapai 6 persen sebagaimana yang ditargetkan hingga di penghujung tahun 2025.
“Secara keseluruhan terlihat dari lapangan usaha yang ada, ekonomi Sulawesi Utara pertumbuhannya terjaga. Tetapi ini masih mengkhawatirkan. Apakah bisa mencapai 6 persen sampai akhir tahun nanti. Tentunya kinerja harus terus didorong,” katanya sembari menambahkan pertanian Sulut yang ditopang oleh membaiknya harga kelapa ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sulut.(hilda)













