Manado, Sulutreview.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Komisi II yang membidangi Keuangan dan Ekonomi melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama mitra kerja Dinas Pertanian dan Perikanan Sulut.
Rapat yang digelar di ruang komisi II DPRD Sulut ini dilaksanakan pada hari Selasa (28/5/2024) dan dipimpin langsung oleh ketua komisi II Sandra Rondonuwu dan di dampingi oleh wakil ketua komisi II Inggried Sondakh, Sekretaris Nick A Lomban dan bersama anggota komisi lainnya Farry Liwe, Jems Tuuk, Teddy Pontoh dan Husein Tuahuns.
Sejumlah anggota dewan yang hadir dalam rapat tersebut mempertanyakan terkait sejumlah bantuan yang telah terdistribusikan ke masyarakat.
Bantuan-bantuan tersebut dibahas satu persatu, seperti soal bantuan penyaluran bibit tanaman dan pupuk kepada petani, ada juga alat mesin pertanian (alsintan) dan juga bantuan dalam bidang peternakan.
Dalam RDP Komisi II kali ini, yakni penyaluran 100 ekor sapi ke kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) yang luput dari pengawasan DPRD Sulut, selain itu juga program penyaluran bantuan 100 ekor sapi dinilai kurang tersosialisasi.
Teddy Pontoh, yang adalah representasi Dapil Bolaang Mongondow Raya mengaku kaget dan baru mengetahui jika ada bantuan 100 ekor sapi di Bolmut.
“Saya juga baru mengetahui jika ada program tersebut, karena selama ini kurang tersosialisasi, dan jika itu ada, maka saya minta Dinas Peternakan dan Pertanian harus menjawab itu, agar tidak ada teka-teki di masyarakat,” ujar Pontoh.
Menurut (Purn) Perwira Polisi ini bahwa pernah program tersebut sempat diberitakan di cancel atau dibatalkan karena adanya tarik menarik soal kelayakan lokasi kawasan peternakan. Tetapi sekarang dirinya baru mengetahui saat ini lewat RDP kalau penyaluran sapi itu sudah sejak 2022 lalu.
Dirinya mengaku bangga jika program itu terwujud, karena dapat mendorong perkembangan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM masyarakat serta dapat menambah lapangan kerja bagi petani di Bolmut.
Hanya saja pesannya, pemerintah termasuk instansi terkait harus melihat mereka yang betul-betul layak menerima dan tepat sasaran.
Pihak Dinas Peternakan dan Pertanian Sulut, melalui Kepala Bidang Hanna Tioho mengungkapkan, bantuan sapi tersebut benar dan itu melalui program Triple Helix atau kerja sama antara Pemerintah, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dan industri dengan peran Bappenas RI dan penyalurannya tahun 2022 silam.
Dari 100 ekor sapi itu, menurutnya sudah beranak pinak atau berkembang biak dan diserahkan lewat 6 kelompok peternak sapi di Bolmut.
“Terinformasi itu sapi sudah beranak pinak,” tutup Tioho.(lina)