Tinjau Kondisi Pengungsi Gunung Ruang, Gubernur Olly Dondokambey Siapkan Relokasi

Gubernur Olly Dondokambey dan Forkopimda tiba di pelabuhan Tagulandang berlatar Gunung Ruang. Foto : Dkips

Tagulandang, Sulutreview.com – Erupsi Gunung Ruang yang kembali terjadi lebih dahsyat dari letusan sebelumnya, yakni pada Selasa (30/04/2024), meninggalkan rasa empati mendalam dari Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey.

Gubernur Olly langsung gerak cepat dengan turun langsung ke lokasi Gunung Ruang yang ada di Kabupaten Tagulandang Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Harapannya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) dapat memastikan serta mengakomodir seluruh kebutuhan para pengungsi yang ada di Pulau Ruang, menyusul upaya atau rencana relokasi.

Terdapat dua opsi atau pilihan sebagai wilayah relokasi, yakni di Likupang Kabupaten Minahasa Utara dan Tutuyan-Dumagin Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).

Kondisi para pengungsi yang ada di Pulau Ruang, khususnya yang mendiami dua desa yakni, Laing Patehi dan Pumpente merupakan wilayah terparah. Nantinya, mereka akan dievakuasi di satu tempat, sehingga mempermudah pemerintah dalam melakukan pendataan.

Kedatangan Gubernur Olly, kali ini merupakan yang kesekian kalinya, pasca erupsi. Di mana pemerintah bersama otoritas berwenang baik BNPB, Forkopimda, TNI/Polri dan relawan menunjukkan kerja ekstra untuk membantu evakuasi para pengungsi.

Tiba di lokasi, Gubernur Olly langsung menuju posko terpadu. Tepatnya di Desa Apeng Sala, Kecamatan Tagulandang.

Ia mengatakan bahwa pemerintah berupaya secepatnya melakukan proses relokasi. Sehingga warga yang terdampak dapat berada di tempat yang aman.

Tak kalah pentingnya, sebagai upaya melaporkan kondisi terbaru, Gubernur Olly akan melakukan rapat bersama Presiden RI Joko Widodo bersama lembaga yang berwenang yang concern pada penanggulangan bencana erupsi Gunung Ruang. Khususnya bagi warga yang ada di Pulau Ruang maupun Tagulandang.

“Pemerintah akan membangun rumah, masing-masing setiap kepala keluarga akan mendapat tipe 45. Kemudian akan disiapkan jalan, sarana dan prasarana yang lengkap. Baik itu berupaka peralatan kebutuhan rumah tangga, akan diberi semua, tempat tidur dan sekolah. Semuanya lengkap,” jelas Gubernur Olly yang melakukan peninjauan pada Jumat (03/05/2024).

Sebagai bentuk kepedulia bahwa pemerintah hadir di tengah warga, Gubernur Olly memberikan bantuan berupa uang tunai, untuk kebutuhan sementara sebesar Rp1 juta. Bantuan itu, khusus untuk pengungsi asal Pulau Ruang yang masih di posko terpadu.

Diketahui, wilayah relokasi, telah direncanakan ada di dua tempat. Di mana pemerintah memastikan agar para pengungsi merasa aman, nyaman dan betah sebagaimana kehidupan mereka sebelumnya di Pulau Ruang. Sehingga perlu dilaukan penyesuaian kultur dan budaya masyarakat Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Selain itu, kelangsungan dari mata pencaharian warga yang telah terbiasa bertani maupun melaut juga turut diperhitungkan.

“Kita pilih di pinggir laut, supaya budaya masyarakat sebagai nelayan tidak hilang. Makanya dipilih Likupang dan Tutuyan Bolsel, Dumagin Bolsel. Dipastikan, dalam dua hari ini seluruh pengungsi dari Gunung Ruang dapat dievakuasi di Manado dan Bitung supaya pendataan lebih gampang,” tukasnya.

Jumlah warga di Pulau Ruang yang masih berada di posko terpadu saat ini, berjumlah 156 jiwa. Masing-masing dari Desa Laing Patehi 18 kepala keluarga, atau 57 jiwa dan dari Desa Paumpente sebanyak 36 kepala keluarga atau 99 jiwa.(Advertorial Kominfo Sulut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.