Manado, Sulutreview.com – Keuntungan sekolah kedinasan yang membuka peluang bagi siswa lulusan SMA dengan prospek kerja terjamin, dipromosikan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven OE Kandouw.
Kandouw mendorong dan memotivasi para siswa SMA Negeri 8 Manado untuk belajar lebih giat lagi, sehingga memperoleh kesempatan untuk masuk ke sekolah kedinasan.
Menurutnya, dengan masuk sekolah kedinasan, sudah pasti akan direkrut untuk bekerja atau mengabdi dengan ikatan dinas yang gajinya cukup baik.
“Adik-adik harus belajar lebih giat lagi. Apakah sanggup,” ucap Kandouw saat melakukan tatap muka dengan siswa SMA Negeri 8 Manado, baru-baru ini.
Sekolah dinas yang dimaksud Kandouw meliputi, Kementerian Hukum dan HAM,
Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri,
Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kandouw yang didampingi istri Kartika Devi Kandouw Tanos, pada kesempatan itu, juga menyapa para siswa-siswi dan guru-guru yang ada di sekolah tersebut.
Wagub juga mengapresiasi pihak sekolah yang telah membuat inovasi berupa program Kamberu (kampanye bertani urban).
Program ini merupakan sebuah rencana aksi wirausaha pertanian di SMA Negeri 8 Manado yang menggerakkan seluruh elemen sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan pertanian berkelanjutan sebagai proyek pembelajaran.
“Inovasi-inovasi seperti ini sangat diperlukan
di SMA Negeri 8 Manado, untuk terobosan ini saya beri nilai 9,8. Karena ternyata adalah keahlian yang ramah lingkungan,” ucap Kandouw.
Tak hanya memberi motivasi, Wagub Kandouw juga berinteraksi dengan para siswa yang terlihat sangat antusias menyambut kahadirannya.
Steven Kandouw dan istri pun meladeni ajakan berswafoto dengan para siswa serta guru. Dirinya berjanji akan kembali menemui mereka dalam waktu dekat.
Menariknya, kepada siswa, yang follow di media sosial, yakni instagram dan tiktok, Kandouw memberikan kenang-kenangan. Ajakan tersebut disambut antusias puluhan siswa.
Kepala SMA Negeri 8 Manado Mediatrix Maryani Ngantung, menyampaikan bahwa inovasi yang dibuat agar sekolah maju.
Pemakaian nama Kamberu, ungkap Ngantung terinspirasi dari satu babak dari tarian Maengket yang disebut Maowey Makamberu, di mana gerak dan lagunya mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil pertanian yang berlipat ganda.
“Secara etimologis, Kamberu berasal dari bahasa daerah suku-suku Minahasa dan beberapa dialek menyebut juga “kan weru” yang berarti makanan baru,” ungkapnya.(Advertorial Kominfo Sulut)