Minut, Sulutreview.com – Andhika Yahya Santiago Baramuli, LLB(Hons.), MSc., calon legislatif DPRD Provinsi Sulawesi Utara Daerah Pemilihan (Dapil) Minahasa Utara-Bitung dengan nomor urut 2 mengunjungi para pendukungnya di Desa Kolongan Tetempangan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu (20/01/2024).
Andhika Baramuli lebih memaksimalkan kampanye dialogis ke pendukungnya karena di nilai lebih tepat dan efektif karena bisa langsung bertatap muka dan lebih mengetahui kondisi di lapangan.
Caleg yang dikenal sebagai sosok bersahaja dan akrab di panggil “Bung Andhika” meminta masyarakat untuk bijak memilih Calon Pemimpin maupun wakil rakyat yang berkualitas dan memiliki program-program yang jelas untuk kepentingan masyarakat.
“Meskipun berbeda pilihan, kita harus satu pergumulan dalam memperjuangkan kepentingan bersama untuk masa depan. Oleh sebab itu, penting bagi kita sebagai pemilih untuk berpikir bijak dalam memilih wakil rakyat yang mempunyai kemampuan serta idealisme mengabdikan dirinya untuk memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat,” tutur Andhika.
Menurut cucu dari mantan Gubernur Sulawesi Utara Arnold Achmad Baramuli ini, melihat dalam sepuluh tahun terakhir Kabupaten Minahasa Utara telah mengalami pertumbuhan pembangunan dan menuju diambang dimulainya perubahan ke kota. Ia berharap di ambang perubahan ini, Kecamatan Kalawat menjadi pemantik dalam perubahan tersebut karena mempunyai potensi yang sangat besar dengan jumlah penduduk terbanyak dibanding kecamatan lainnya.
Lanjutnya, masyarakat yang ada di Kecamatan Kalawat jangan menjadi penonton di kampung halaman sendiri, tapi menjadi bagian dari perubahan tersebut dengan memilih calon wakil rakyat yang terbaik untuk masa depan daerah.
Andhika Baramuli juga mengajak masyarakat dalam pesta demokrasi tahun 2024 ini untuk mengakhiri gaya politik ‘Dagang Sapi’ atau politik transaksional yang akan merugikan anak dan cucu kita di masa depan.
“Saya berharap Minahasa Utara menjadi cahaya baru angin segar yang bisa menjadi teladan atas berkembangnya demokrasi modern di sepanjang sejarah Republik Indonesia,” tutup Andhika Baramuli.(Josh)