Jakarta, Sulutreview.com – Jajaran pimpinan gereja dan Pria Kaum Bapak se Indonesia menghadiri agenda penting Dialog Kebangsaan yang digagas Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Momentum tersebut dihadiri langsung
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang juga merupakan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Terlihat, Megawati Soekarnoputri didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Menkumham RI Yasonna Laoly.
Sebagai narasumber utama, Megawati Soekarnoputri menyentil soal etika dan moralitas di Indonesia yang mulai buram, akibat hukum tidak dilaksanakan sesuai aturan.
“Itu mulai sekarang buram. Why? Yah, karena hukum formal tidak dijalankan sesuai dengan aturan,” sebut Megawati.
Saat ini, sebut Megawati, banyak pihak yang mendesaknya untuk mengomentari situasi terkini, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Karena itu presiden kita lho. Saya mikir sebagai pemimpin Republik Indonesia, karena kita juga milih dia,” ucapnya.
Megawati menuturkan, etika dan moral itu telah diajarkan sejak kecil. Dari kakek dan neneknya.

Megawati mengaku diajarkan hal paling penting dalam hidup ini adalah etika dan moral. Dia memberi ilustrasi, pada zaman Romawi, para gladiator yang tidak mengerti apa-apa diminta untuk berperang.
“Apakah kita akan mengikuti seperti itu hanya karena politik?” ujarnya.
Gubernur Olly, pada kesempatan itu, menyampaikan tentang bagaimana menghadapi tahun demokrasi pada 2024 mendatang.
Menurutnya, kehadiran Megawati Soekarnoputri yang adalah saksi hidup sejarah panjang beridirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), penting untuk disimak.
“Pria Kaum Bapak bisa mendengar langsung dari Ibu Presiden ke-5, tentang bagaimana situasi dan kondisi sejak Indonesia berdiri. Karena kita tahu persis, bahwa kehidupan ibu Megawati didalam republik tercinta ini, mengikuti sejarah dari awal,” katanya.
Pemaparan yang disampaikan Megawati Soekarnoputri, sebut Olly, sangat penting untuk diketahui.
“Karena Ibu Megawati Soekarnoputri lahir tahun 1947, waktu Indonesia baru merdeka. Proses perjalanan dari awal sampai Republik tercinta saat ini. Jadi banyak hal kita pernah baca atau hanya dengar, tapi hari ini kita akan mendengar secara langsung, bagaimana proses Republik tercinta kita ini berjalan,” jelas Olly.
Selain itu, Olly menambahkan tentang suksesnya kegiatan HUT ke-75 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB).
“Kemarin baru selesai melaksanakan HUT ke-75 GPIB di Istora Senayan yang dihadiri seluruh pimpinan gereja dan jemaat. Banyak sejarah panjang dari gereja Protestan di Indonesia. Di mana Gereja Protestan, Sinodenya banyak. Dan saat ini sudah ada 96 Sinode yang bernaung di wadah PGI,” tuturnya.

Sebagai Ketua Forum Komunikasi PKB PGI kata Olly, banyak hal yang menjadi tanggung jawabnya. “PGI telah membentuk organisasi dibawah PGI, namanya Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak. Karena bapak-bapak menjadi imam di tengah keluarga. Jadi tugas bapak-bapak membina keluarga, agar supaya rencana ke depan berjalan dengan baik,” jelasnya.
Pria Kaum Bapak PGI, sebut Olly, harus mengetahui sejarah panjang Indonesia.
“Jadi kalau kita ingin mendengar tentang situasi dan kondisi bagaimana kita mempertahankan kesatuan NKRI ini, agar bisa berjalan terus dengan baik. Kita dengar langsung dari Ibu Megawati yang sejak 15 tahun sudah terlibat langsung dalam proses perjalanan bangsa ini. Jadi banyak sejarah yang tidak ada di halaman buku, bisa kita dengar,” tandasnya.(eda)
.