Manado, Sulutreview.com – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey memberikan apresiasi atas peran Perbankan yang ikut andil dalam mengatasi gejolak ekonomi daerah semasa pandemi Covid-19.
Dikatakan orang nomor satu di Sulut ini, kunci dari menjaga pertumbuhan ekonomi tak lepas dari budaya Mapalus atau gotong royong, sehingga Sulut dapat meredam berbagai riak yang muncul saat pandemi Covid-19.
“Dampak Covid-19 ternyata masih berpengaruh sampai saat ini. Namun, di tengah-tengah kondisi perekonomian yang melanda seluruh aspek kehidupan masyarakat dapat tertasi. Itulah sebabnya, kita patut bersyukur dengan tugas tangung jawab kita bersama, kita bisa bergotong royong, kita bisa bersama-sama menangani pandemi Covid dan gejolak ekonomi,” ungkap Gubernur Olly saat membuka Seminar Nasional Perkembangan Kinerja Perbankan di Indonesia dan Sulut pada Triwulan I dan II tahun 2022, serta peran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI) dalam KSKK, yang digelar di Aula Mapalus kantor Gubernur, Senin (03/10/2022).
Event yang digagas Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Manado ini, Olly kembali menyampaikan apresiasi yang
tinggi atas kehadiran Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Suahasil Nazara.
Dia juga mengatakan ekonomi di Sulut berada di atas level nasional.
“Ekonomi di negara kita sampai saat ini masih baik dan terlebih khusus di Sulut pertumbuhan ekonominya bagus. Semester II kita ada angka 5,93% dengan inflasi masih di bawah 4%,” sambungnya.
Gubernur juga mengapresiasi para pelaku ekonomi yang berperan serta membantu Pemerintah Provinsi Sulut dalam menjaga stabilitas ekonomi di Sulut.
“Capaian kinerja ini dapat tercapai karena kerja sama para pelaku ekonomi, lembaga-lembaga, termasuk LPS yang ikut berperan memberikan masukan kepada pemerintah sehinggah langkah-langkah pemerintah menjaga stabilitas ekonomi di provinsi Sulut sampai hari ini bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Wamen Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan situasi dunia sekarang, mengalami pergolakan di beberapa negara, salah satu alasannya adalah karena kebijakan ekonomi.
“Untuk itu kita harus terus mewaspadai dan dalam sisa tahun 2022 menuju tahun 2023, kami di Kementerian Keuangan berangkat dengan dua kata Otimis dan Waspada,” tukasnya.
Hadir dalam kegiatan Kepala Eksekutif LPS melalui daring, dan dihadiri secara langsung oleh Pengurus LPS Manado serta pejabat tinggi Pratama Pemprov Sulut.(srv)