Menteri LHK dan Gubernur Olly Tanam Mangrove di Meras

Manado, SULUTREVIEW

Tanaman mangrove memiliki peran dan manfaat yang penting bagi kelangsungan ekosistem laut, khususnya bagi masyarajat yang berada di kawasan pesisir.

Karenanya untuk melestarikan kawasan pesisir dari kerusakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanaan penanaman mangrove atau bakau yang digelar serentak di 12 provinsi.

Tujuan untuk pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) sekaligus juga mitigasi perubahan iklim.

Pada kesempatan itu Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan bahwa menjadi suatu kebanggan karena Sulut menjadi salah satu provinsi yang terpilih sebagai tempat penanaman yang dilakukan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK).

“Atas nama pemerintah Sulut saya mengucapkan terima kasih kepada OASE Kabinet Kerja yang telah mempercayakan Sulut sebagai tuan rumah pelaksanaan Program Gerakan Nasional Peduli Mangrove, Pemulihan DAS dan Kampung Hijau Sejahtera,” kata Olly.

Olly mengungkap, penanaman sebanyak 5 ribu pohon mangrove yang dirangkaikan dengan penebaran 300 ekor benih ikan kerapu untuk mengembalikan kondisi ekosistem laut semakin lebih baik.

Gubernur juga menerangkan Sulut mempunyai 18.439,75 hektar luas area terumbu karang, namun sangat disayangkan seluas 8.325,51 hektar diantaranya mengalami kerusakan akibat proses alam dan ulah manusia sendiri.

“Adalah tugas kita semua, menjaga anugerah dari pencipta alam semesta ini untuk generasi kini dan generasi yang akan datang, dan sudah sepatutnya kita melakukan pengelolaan lingkungan hidup dengan bijaksana,” ujar Olly.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar MSc mengatakan bahwa hutan mangrove akan menjadi salah satu destinasi pariwisata.

Menteri LHK juga mendukung rencana Gubernur Olly Dondokambey untuk mengembangkan kawasan wisata hutan mangrove sekaligus menjaga ekosistem laut.

“Saya mendukung rencana Pak Gubernur mengembangkan wisata hutan bakau di KEK Pariwisata Likupang,” kata Menteri LHK.

Upaya pelestarian kawasan mangrove, jelas Siti dapat menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua habitat di hutan mangrove.

“Hutan mangrove dapat mencegah erosi pantai, menjadi katalis tanah dari air laut, habitat perikanan, mencegah pemanasan global dan pengembangan kawasan pariwisata,” kata Menteri LHK.

Ketua Bidang OASE Kabinet Kerja, Rugaiyah Usman Wiranto mengungkapkan, penanaman mangrove bertujuan untuk mengembalikan peran dan fungsi mangrove sebagai penyerap polutan, mencegah intrusi air laut, penelitian dan pendidikan.

“OASE Kabinet Kerja akan terus melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat luas seperti penanaman mangrove ini sehingga ekositem laut dapat terus dilestarikan,” katanya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda, anggota OASE Kabinet Kerja Martati Amran Sulaiman, Ketua TP PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Ketua TP PKK Kartika Devi Kandouw-Tanos dan para pejabat Pemprov Sulut.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.