Manado, SULUTREVIEW
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, pengucapan syukur, bukan merupakan perayaan yang dilaksanakan tanpa makna, tetapi merupakan momentum iman yang sarat dengan nilai religius serta cermin budaya lokal yang positif untuk selalu mengucap syukur dalam setiap keadaan.
“Jadi masyarakat dan jemaat, kita harus belajar mengucap syukur dengan berkat yang Tuhan berikan kepada kita. Jangan hanya karena tidak sesuai dengan keinginan kita, berkat yang Tuhan berikan kita abaikan dan mencari kambing hitam untuk dijadikan bahan cemoohan,” kata Olly saat menghadiri ibadah pengucapan syukur di Jemaat GMIM Eben Haezar Molompar, Kabupaten Minahasa Tenggara, Minggu (7/7/2019).
Di samping itu, menurut Olly, momentum syukur akan memacu semangat jemaat untuk bekerja dengan tulus dalam setiap pekerjaaan dan usaha yang dijalani serta menyukuri setiap hasil yang dicapainya.
“Terkadang kita bekerja dengan tujuan mengharapkan sesuatu padahal Tuhan mengajarkan kepada kita untuk bekerja dengan tulus,” ujar Olly.
“Bekerja mengharapkan sesuatu akan menjerumuskan kita dalam dosa karena kita akan menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan yang kita ingini tapi kalau bekerja dengan tulus maka Tuhan akan memberkati kita,” sambung Gubernur Sulut.
Lebih jauh, orang nomor satu di Sulut ini mengingatkan pentingnya sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar jalannya pembangunan dapat optimal.
“Sinergitas mengajarkan kita untuk bagaimana menjalin hubungan antara pemerintah Pusat dan Provinsi, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemerintah dan Jemaat. Yang pasti kalu torang pe hubungan bagus, baku-baku bae semuanya pasti lancar. Contoh saya dan presiden, karena hubungan baik, banyak berkat yang Presiden kase for Sulawesi Utara,” imbuh Olly.
Ibadah pengucapan syukur di Jemaat GMIM Eben Haezar Molompar turut dihadiri Bupati Mitra James Sumendap, Ketua KKPGA GMIM, Pdt. Vanny N. Arina-Suoth dan para pejabat Pemprov Sulut.(eda)