Manado, SULUTREVIEW
Kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di Bumi Nyiur Melambai membuka harapan baru bagi kemajuan pembangunan infrastruktur.
Pada kunjungan kerja yang ke-6 kali ini, Jokowi menunjukkan totalitas perhatian yang demikian besar untuk Sulut, salah satunya adalah existing atau perluasan fisik bandara Sam Ratulangi Manado.
Menurut orang nomor satu di Indonesia ini, infrastruktur bandara Sam Ratulangi terbilang minim dan sudah tidak mencukupi untuk menampung banjirnya wisatawan, sehingga butuh sentuhan pembangunan.
“Saya perintahkan agar pembangunan terminal bandara ini segera dimulai pada bulan September 2019, dan akan rampung pada Agustus 2020 mendatang,” kata Jokowi saat melakukan peninjauan di bandara Sam Ratulangi, Kamis (5/7/2019).
Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara lriana Joko Widodo langsung meninjau lokasi perluasan bandara. Di lokasi itu, Presiden Jokowi mendapatkan penjelasan dan pemaparan data mengenai proyek perluasan bandara oleh Direktur Operasi Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose.
“Terminal kalai kita Iihat memang sudah tidak mencukupi Iagi menampung turis yang datang. Selanjutnya adalah runway-nya yang masih kurang panjang. Untuk itu akan ditambah sehingga pesawat berbadan lebar dapat turun di bandara ini,” ungkap Jokowi.

Kunjungan wisatawan asing ke Sulut, selang beberapa tahun belakangan ini, mengalami peningkatan signifikan. Secara langsung kondisi ini ikut mendongkrak tingkat penerbangan internasional. Makanya, tidak sedikit permintaan akan perluasan bandara oleh para agen perjalanan wisata dan konsumen yang sering terdengar.
“Oleh sebab itu sudah kita perintahkan agar segera dibangun terminal yang baru,” tandasnya sembari menambahkan program perluasan Bandara Sam Ratulangi merupakan pendukung industri pariwisata di Sulawesi Utara,” jelasnya.
Nantinya, bandara Sam Ratulangi seperti yang direncanakan akan mampu menampung 6 juta penumpang per tahun dari yang sebelumnya berada pada kisaran 2,5 juta orang per tahun. “Terminal bandara yang semula luasnya 26 ribu meter persegi akan menjadi 56 ribu meter persegi. Dengan begitu maskapai penerbanhan nasional maupun internasional dapat terlayani,” sebut Jokowi.
Menariknya bersamaan dengan perluasan bandara tersebut, pemerintah juga akan membangun sekaligus membenahi kawasan-kawasan wisata yang ada di sekitarnya. “Kita juga akan masuk ke produknya, yakni pembangunan yang berada pada kawasan-kawasan wisata yang ada di sini, karena harus paralel. Oleh sebab itu saya ke sini untuk mengecek satu-satu biar terintegrasi,” ujar Presiden Jokowi.
Sejumlah jajaran Menteri Kabinet turut mendampingi Jokowi, agar dapat melihat langsung apa yang menjadi kebutuhan infrastruktut di Sulut. Sekaligus untuk membahas tuntas pengembangan pariwisata di provinsi yang telah dinobatkan sebagai The Rising Star dalam sektor pariwisata Indonesia.
Di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey serta Wakil Gubernur Steven Kandouw.
“Apabila terlaksana, saya berharap agar perluasan Bandara Sam Ratulangi dapat semakin meningkatkan industri pariwisata Sulawesi Utara dan memberikan kemudahan bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan layanan transportasi udara yang lebih baik,” tandasnya.(eda)