Molibagu, SULUTREVIEW
Gotong royong merupakan gaya hidup yang sarat dengan kearifan lokal, karena memiliki nilai-nilai luhur yang terbukti mampu membangun peradaban masyarakat selama berabad-abad.
Itulah sebabnya, menjadi suatu keharusan agar semangat gotong royong terus digaungkan agar menjadi energi untuk membangun bangsa yang kuat.
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey didampingi istri tercinta yang juga Ketua TP PKK Sulut Ny Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, mengajak seluruh masyarakat untuk kembali mengingat arti penting dari nilai-nilai gotong royong.
“Mari kita maksimalkan dan arahkan fokus energi gotong royong di berbagai bidang,” ungkap Olly saat
menghadiri acara puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI Tingkat Provinsi Sulawesi Utara yang digelar di Alun-Alun Molibagu, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kamis (27/6/2019).
Acara puncak BBGRM yang mengusung tema “Dengan Semangat Bulan Bhakti Gotong Royong Kita Sukseskan Program OD-SK (Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan)” diharapkan menjadi sarana yang tepat untuk mewujudkan Sulut hebat dalam berbagai bidang.
Menurut Olly, gotong royong perlu direalisasikan diberbagai bidang, diantaranya di bidang kemasyarakatan. “Gotong royong di bidang kemasyarakatan itu meliputi penguatan sistem keamanan lingkungan, penguatan Hansip dan Linmas, penegakkan trantib masyarakat, penyuluhan wawasan kebangsaan, 4 Pilar Kebangsaan dan taat bayar pajak,” ungkap Olly.
Selanjutnya, gotong royong untuk bidang ekonomi, lanjut Olly meliputi penguatan peran koperasi, pengembangan usaha mikro, penguatan lembaga simpan pinjam, pengembangan budidaya pertanian dan holtikultura, pembangunan dan perbaikan berbagai sarpras desa.
Disamping itu, kegiatan gotong royong di bidang sosial budaya dan agama, yang diwujudkan melalui penyuluhan dan pelayanan kesehatan, bantuan lansia, lomba kesehatan, pemeliharaan sarpras olahraga, pertandingan olahraga dan seni budaya, pemeliharaan sarpras ibadah, juga sangat penting untuk membangun bangsa yang kuat.
Untuk kegiatan gotong royong di bidang lingkungan, seperti pembangunan dan pemeliharaan prasarana persampahan, jamban, air bersih, pembersihan dan penyehatan lingkungan pemukiman, penyuluhan kesehatan lingkungan, kegiatan konservasi, rehabilitasi dan reboisasi lahan kritis kesemuanya untuk mendorong kesejahteraan rakyat.
“Bulan Bhakti Gotong Royong adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Untuk itu saya mengajak keterlibatan semua elemen masyarakat, baik Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, RT/RW/Lingkungan dan Lembaga-Lembaga yang ada di desa untuk bersatu padu secara bersama, berpartisipasi dan berkontribusi aktif sehingga dapat mencapai sasaran seperti yang dinginkan bersama,” kata Olly.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Daerah Provinsi Sulut, Royke Mewoh pada penyampaian laporan bahwa tujuan dilaksanakannya acara puncak BBGRM XIV adalah untuk memperkuat gotong royong masyarakat Indonesia.
“Tujuan Bulan Bhakti Gotong Royong adalah untuk memperkuat kegotongroyongan dan kebersamaan masyarakat dalam pembangunan,” kata Mewoh.
Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke XVI, turut dirangkaikan dengan penyerahan berbagai bantuan Pemprov Sulut kepada masyarakat Bolsel oleh Gubernur Olly dalam rangka mensukseskan program OD-SK. Bantuan tersebut berupa buku, tanaman pangan, perangkat komunikasi, stimulan perumahan swadaya, makanan bayi, bibit pala, benih ikan dan bantuan lainnya.
Pada kesempatan ini, Olly menyerahkan secara simbolis sertifikat tanah gratis kepada masyarakat Bolsel. Sertifikat ini merupakan tahap pertama dari total 5100 sertifikat gratis yang biayanya didanai Pemkab Bolsel.
Diketahui, acara puncak BBGRM XIV Tingkat Provinsi Sulawesi Utara turut dihadiri jajaran Forkopimda, Bupati Bolsel Iskandar Kamaru, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ivonne Silangen-Lombok, para pejabat Pemprov Sulut dan jajaran pemerintah kabupaten/kota se-Sulut.(eda)
(Advetorial Biro Protokol dan Humas Setdaprov Sulut)