Manado, SULUTREVIEW
Mengentaskan kemiskinan dan menjadikan masyarakat sejahtera dalam perekonomian, menjadi prioritas program UPTD Balai Diklat Koperasi dan UKM Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Hal itu sejalan dengan program yang digulir sepanjang tahun anggaran 2019, seperti pelatihan koperasi dan praktik-praktik keterampilan yang mendorong terciptanya wirausaha.
Menurut Kepala UPTD Balai Diklat Koperasi dan UKM Daerah Provinsi Sulut, Clara Polii SE MSi, saat ini pihaknya tengah melaksanakan pelatihan menjahit dan membuat tas berbahan tali, dengan harapan akan menjadi bekal dan peluang untuk menghasilkan pendapatan tambahan.
“Pelatihan pengembangan ekonomi kreatif yang diberikan menjadi bekal yang efektif. Makanya peserta diberikan materi kewirausahaan, etika bisnis. Sedangkan untuk praktik, diberikan pelajaran jahit-menjahit. Peserta juga diajar membuat pola-pola dasar, kerajinan membuat tas atau tempat handphone yang berasal dari benang,” kata Polii di tengah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Kreatif se Provinsi Sulut di Balatkop Provinsi Sulut, Rabu (19/6/2019).
Untuk tahapan diklat, peserta kali ini, juga diajak untuk melakukan visitasi atau kunjungan ke lapangan.
“Peserta akan melakukan kunjungan langsung ke bengkel kerajinan. Dan kali ini dipilih di kawasan daerah Minahasa,” tukasnya.
Balatkop sendiri berharap dari pelatihan yang digelar diharapkan peserta dapat mengikuti pelatihan dan menerapkan semua yang diajarkan.
Diketahui, peserta yang mengikuti diklat kewirausahaan sebanyak 30 orang yang berasal dari 15 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulut, sejak tanggal 17- 21 Juni 2019.
“Besar harapan kami, dari usaha yang sudah geluti, yakni kerajinan yang sudah dipelajari nantinya dapat dikembangkan dan dipraktikkan,” tandasnya.
Ariantje Rooroh yang bertindak sebagai instruktur mengatakan peserta diajari bagaimana mengukur, membuat pola dan menjahitnya. Mulai dari dress wanita dan kemeja.
“Melalui pelatihan, peserta diharapkan dapat menjahit baju untuk diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Sementara itu, peserta Jhonly Ungkey asal Talaud dan Novi Jacob asal Sitaro mengaku sangat beruntung dapat mengikuti kegiatan pelatihan ketrampilan yang diberikan Balatkop.(eda)