Manado, SULUTREVIEW
Peringatan HUT ke-70 hubungan diplomatik antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia, membawa keuntungan bagi Sulawesi Utara (Sulut).
Pasalnya, pada momen ini, AS membidik investasi budidaya ikan bobara yang nilainya untuk tahun pertama sebesar USD 50 juta atau setara Rp700-an miliar.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr, mengatakan budidaya ikan bobara di perairan Sulut memanfaatkan teknologi dengan perlengkapan dan keahlian engineering tercanggih di bidang industri marine culture.
“Melalui kemitraan antar bisnis, diharapkan akan membantu terciptanya ekonomi yang berkelanjutan, bermitra antar lintas budaya, bahkan saling memahami antara AS dan rakyat Indonesia melalui investasi Forever Ocean,” kata Donovan di hotel Four Points Manado, Senin (17/6/2019).
Peresmian proyek investasi ini, kata Donovan merupakan proyek lepas pantai yang akan dilakukan oleh Forever Ocean, yang pastinya akan menciptakan lapangan pekerjaan.
“Proyek ini akan membantu pengembangan sektor ekspor di Sulawesi Utara. Dan melalui kemitraan ini, kita akan menyongsong masa depan sebagai dua negara demokrasi yang dapat membawa kesejahteraan bangsa,” tukasnya.
Investasi proyek Forever Ocean, akan menghasilkan kerja sama yang lebih luas antara AS dan rakyat Indonesia.
“Investasi Amerika Serikat secara ekstensif di kawasan Pasifik yang menyentuh hampir semua sektor ekonomi, Indonesia akan memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan ekonomi di kawasan ini. Kami menyediakan modal dengan miliaran dolar serta menciptakan lapangan kerja,” jelas Donovan.
“Kami berupaya untuk menunjukkan model pembangunan, yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diarahkan oleh sektor swasta. Juga memberdayakan perusahaan Amerika Serikat untuk berkompetisi secara jujur. Kami juga akan melakukan analisis investasi, untuk menggerakkan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang meningkatkan kehidupan banyak orang,” ungkap Donovan.
Lebih jauh, Donovan menambahkan akan berupaya mencapai tujuan melalui perdagangan dan ekonomi yang mematuhi prinsip ekonomi kemitraan, dengan mengedepankan kemerdekaan dan keterbukaan serta komitmen terhadap demokrasi dan tata kelola pemerintahan.
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE mengatakan bisnis baru yang dipelopori Forever Ocean, adalah perusahaan yang besar yang dipastikan memiliki akses permodalan yang baik.
“Perusahaan ini pasti mempunyai kemampuan SDM yang baik, juga mempunyai teknologi yang baik. Bahkan punya pasar yang baik. Hal ini akan membawa suatu perubahan industri perikanan di Provinsi Sulawesi Utara,” sebutnya.
“Saya sangat berharap bagi instansi pemerintah Sulawesi Utara baik dinas perizinan maupun perikanan untuk memberikan support atas investasi ini,” tandasnya.
Lebih jauh, Olly memastikan bahwa Forever Ocean akan membawa dampak yang sangat baik bagi pemerintah daerah. “Hal ini perlu kita dorong terus agar supaya bisa mengajak investor-investor yang lain dari Amerika Serikat untum datang ke Sulawesi Utara. Sebab daerah ini memiliki banyak potensi,” tukasnya.
“Mari kita manfaatkan kerja sama ini untuk kepentingan masyarakat Indonesia,” ujar Olly sembari menambahkan bahwa sejauh ini ada begitu banyak masyarakat Sulut yang menetap di AS.
“Saya harapkan kepercayaan investor asing yang datang ke Sulawesi Utara akan mendapatkan tempat yang baik. Demikian juga dengan
keterlibatan Universitas Sam Ratulangi dan seluruh stakeholder.
Sebelumnya, CEO Forever Ocean, Jason Heckathorn mengungkapkan hal yang sama dengan Donovan bahwa usaha sektor perikanan akan melibatkan nelayan tradisional.
“Kami akan melibatkan nelayan tradisional. Mereka dapat menjual ikan bobara kepada perusahaan untuk diekspor. Namun untuk hal ini ada standar yang ditetapkan. Intinya usaha perikanan ini akan memberikan kontribusi bagi nelayan,” imbuhnya.(eda)