MANADO, SULUTREVIEW – Peringatan Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah menjadi momen terindah bagi Majelis Taklim Al Kautsar. Pasalnya pada kesempatan tersebut, umat Muslim yang adalah bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemprov Sulut, menyerahkan qurban 13 ekor hewan qurban sapi.
Dikatakan Pembina Majelis Taklim Al Kautsar Praseno Hadi, qurban yang diserahkan bagi para kaum dhuafa dikumpulkan oleh para ASN yang terbagi dalam 7 kelompok.
“Satu ekor sapi yang diqurbankan dihasilkan dari tabungan 7 orang dalam satu kelompok selama setahun,” ungkapnya di sela-sela penyerahan daging qurban yang dilaksanakan di halaman kantor Inspektorat Provinsi Sulut, Sabtu (25/8/2018).
Satu ekor hewan qurban, kata Praseno disetarakan dengan nilai mata uang sebesar Rp14 juta.
“Konsep ini baru pertama kalinya dilaksanakan, semoga saja dapat dilanjutkan di tahun-tahun mendatang,” ungkap Praseno.
Senada disampaikan Ketua Majelis Taklim Dr Mutu Bulan Mokoginta, kegiatan dilangsungkan atas ide dari Praseno yang adalah Kepala Inspektorat Provinsi Sulut dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudy Mokoginta.
“Hewan qurban ini, akan didistribusikan kepada kaum dhuafa maupun para THL yang memenuhi syarat,” ujarnya sembari menambahkan bahwa pembagian hewan qurban sesuai dengan Syariat Islam yang merupakan perintah Tuhan lewat Nabi Ibrahim.
“Pembagian hewan qurban, ikut mendorong suksesnya program ODSK untuk Sulut yang lebih hebat,” tandasnya.
Sebelumnya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudy Mokoginta mengatakan pembagian hewan qurban merupakan yang pertama kalinya dilakukan ASN yang beragama Islam dengan sistem kelompok.
“Apa yang kami lakukan adalah bentuk kepedulian kepada kaum dhuafa yang jumlahnya mencapai 637 paket,” sebutnya.
Menariknya, seluruh hewan qurban yang disembelih, terlebih dahulu melewati tahapan pemeriksaan dari Dinas Pertanian dan Peternakan. Hal itu untuk memastikan bahwa daging layak untuk dikonsumsi.
Ditambahkan Hanny Wajong, hewan qurban akan dibagikan kepada kelompok-kelompok selanjutnya akan didistribusikan ke masyarakat sekitar yang berkekurangan maupun panti asuhan.
“Tujuannya, agar sesama kita yang berkekurangan dapat menikmati hewan qurban,” ujarnya.(eda)