Tomohon, SULUTREVIEW – Destinasi wisata di Sulawesi Utara (Sulut) yang memiliki kekayaan alam luar biasa dan kebudayaan unik, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang datang.
Namun untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tak cukup jika hanya mengandalkan destinasi wisata. Melainkan harus dibarengi dengan pelayanan yang prima. Utamanya bagi para guide atau pemandu wisata yang tak lain merupakan front liner atau garda terdepan pariwisata.
“Pelayanan prima mutlak diberikan kepada tamu. Sebab, sejauh ini pelayanan yang diberikan para pemandu wisata masih di luar ekspektasi. Ingat bahwa kepuasan tamu akan menentukan kunjungan selanjutnya. Artinya, kalau tamu puas akan menjadi tamu yang setia yang akan datang kembali dengan mengajak atau merekomendasikan kepada orang lain,” ungkap Staf Khusus Menteri Pariwisata, I Gusti Ngurah Putra SE CHT MM, di kegiatan Pelatihan SDM Kepariwisataan bagi Pemandu Wisata di hotel Jhoanie Kota Tomohon, Rabu (4/4).
Lanjut kata Putra, pemandu wisata juga harus memiliki hospitality atau keramahan. Terutama saat bertutur, agar menyampaikan informasi yang benar. Bukan asal-asalan sehingga meninggalkan kesan buruk bagi wisatawan.
“Touch hospitality harus benar, sampaikanlah setiap informasi dengan tutur kata yang tidak asal-asalan. Bahkan milikilah story telling yang kaya. Hal ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” sebutnya sembari menambahkan bahwa peringkat pariwisata Indonesia saat ini ada di posisi 42 se Asia. Ada peningkatan 8 peringkat dari level sebelumnya.
“Target 2019 Indonesia dapat berada di peringkat 30. Ini kerja berat. Karena ada 14 standar yang harus dipenuhi, mulai dari lingkungan, kebersihan, infrastruktur, transportasi, keterbukaan internasional hingga sumber daya alam dan daya saing harga,” bebernya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut Daniel A Mewengkang SE MSi, menjelaskan pelatihan untuk meningkatkan SDM pemandu wisata akan menjadi bekal komunikasi dengan wisatawan yang saat ini terus membanjiri Sulut.
“Keberhasilan dan kemajuan pariwisata di Sulut tidak lepas dari peran semua pihak. Baik pemerintah, akademisi, asosiasi, komunitas pariwisata hingga pemandu wisata,” tukasnya.
Selanjutnya dikatakan Kepala Bidang Pengembangan, Kelembagaan Kepariwisataan Dinas Pariwisata Daerah Sulut, Dra Ivonne Kawatu, tujuan kegiatan untuk meningkatkan kualitas SDM pemandu wisata yang handal dan kompeten di bidangnya. “Untuk memajukan pariwisata, kuncinya ada pada pemandu wisata yang handal dan kompeten. Ini harapan kami Sulut memiliki pemandu yang berkuitas sehingga kunjungan wisatawan akan meningkat,” ujarnya sembari merinci kegiatan diikuti 150 peserta.
Tampil juga sebagai pembicara Ketua DPD Asita Sulut, Merry Renny Karouwan SH, yang mendorong pemandu wisata agar ‘menjual’ kearifan lokal. “Harus lakukan terobosan, jangan cuma itu-itu, padahal banyak destinasi wisata yang dapat ditunjukkan pada wisatawan,” tukasnya.(hilda)