DPD RI Tertarik Promosikan Kopi Indonesia

Jakarta, SULUTREVIEW – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI akan selalu siap untuk membantu memfasilitasi dan mempromosikan produk kopi daerah di Indonesia dalam setiap ajang kegiatan yang dilakukan. Baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono dalam acara ‘Ngopi Bareng Senator’.

“Ini merupakan wujud perhatian DPD RI terhadap peningkatan usaha ekonomi rakyat daerah,” ujar senator dari Maluku ini di Gedung Nusantara V, Jakarta, Rabu (14/3/2018)

Acara tersebut dihadiri anggota DPD RI, Ketua Kadin, Eddy Ganefo, Bupati Agam Propinsi Sumatra Barat danlainnya.
Nono menjelaskan keadaan produksi kopi Indonesia saat ini yaitu menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil produksi.  Produksi kopi per hektar Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara utama penghasil kopi lainnya. Data statistik di tahun 2015, Indonesia memproduksi 741 kilogram biji robusta per hektar dan 808 kilogram biji arabika per hektar. Di Vietnam, angka ini mencapai 1.500 kilogram per hektar di di Brazil mencapai 2.000 kilogram per hektar.

“Walaupun produksi kopi kita berada pada tiga besar dunia, ini bukanlah suatu hal yang menggembirakan, jika ditelisik dari sejarah panjang keberadaan, peranan dan pertumbuhan perkebunan kopi di Indonesia, harusnya kita yang berada digaris khatulistiwa, daerah tropis yang sangat cocok untuk tumbuh kembangnya kopi, bisa menjadi pemasok kopi nomor satu di dunia”, ungkap Nono.

Di beberapa daerah, Indonesia memiliki citra rasa kopi yang sangat terkenal dan berkualitas di dunia, yakni kopi luwak yang dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia dan kopi Mandailing. “Karena itu, dengan kekhasan kualitas kopi di daerah-daerah yang kita miliki, yang tidak dipunyai oleh negara lain, semoga dapat dikemas lebih baik lagi dalam memajukan usaha di sektor kopi ini”, kata Nono.

Disamping itu berkaitan dengan komoditi-komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet dan kakao. Karena itu DPD RI sangat mendukung dan mengapresiasi langkah para kepala daerah di Indonesia untuk mengembangkan dan memperluas perkebunan kopi, meremajakan perkebunan-perkebunan lama melalui program intensifikasi, serta membina para UMKM kopi di daerah untuk dapat meningkatkan kualitas dan inovasi teknologi pengolahan kopi seperti variasi rasa, kemasan, dan sebagainya. “Sehingga kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dapat bersaing dengan kopi produksi perusahaan besar, dan kopi daerah menjadi pemain utama di pentas dunia,” ujar Nono.(rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.