Manado, SULUTREVIEW – Enam unit pesawat tempur F-16 US Air Force (PACAF) dan enam unit pesawat tempur F-16 milik TNI-AU selama dua pekan ini bakal mengamankan perbatasan Sulawesi Utara (Sulut), yakni Miangas dan Filipina melalui exercise bersama yang bersandi Cope West dan Spear Iron.
Enam unit pesawat F-16 US Air Force (PACAF) yang menempuh perjalanan jauh dari Jepang ke Bandara Sam Ratulangi Manado akan bersama dengan pesawat tempur F-16 milik TNI-AU akan terbang di wilayah Kepulauan Talaud.
Dipilihnya Sulut sebagai tempat latihan menurut Duta Besar US untuk Indonesia, yang secara khusus datang pada momen pembukaan, Jason Donovan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah. “Pemerintah Indonesia yang menetapkan bahwa latihan dilaksanakan di Manado. Karena daerah ini berbatasan dengan negara Filipina,” ungkap Donovan di base Lanud Sam Ratulangi Manado, Senin (12/3/2018).
Lebih jauh kata Donovan, melalui latihan bersama, akan meningkatkan persahabatan antar dua negara. Saling berbagi pengalaman bahkan bertukar budaya antara Amerika dan Indonesia. “Banyak manfaat yang didapatkan dari latihan bersama. Selain mengamankan wilayah perbatasan. Latihan ini akan menjadi kesempatan untuk meningkatkan persahabatan dan saling bertukar pengalaman,” tukasnya sembari menambahkan dirinya sangat senang karena dapat latihan bersama. “Saya pribadi sangat senang dapat latihan bersama. Saya juga bangga dengan warga Manado yang ramah,” tukasnya.
Senada disampaikan Exercise Director Air Force, Kolonel Jason Cockrum. Menurutnya, dalam menjalani latihan bersama, seluruh pilot, teknisi dan crew pesawat tempur agar mengutamakan keamanan. “Lakukan chek and richek. Utamakan profesionalitas dalam berlatih. Demikian juga saat melakukan manuver laksanakan dengan fokus pad sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Asisten Operasi Kasau Marsma TNI Anang Nurhadi mengatakan latihan antar dua negara, selain untuk persahabatan juga untuk pengembangan yang sangat baik. Terutama pengetahuan dan pengalaman tentang operasional gabungan serta sebagai upaya untuk saling hormati antara US dan TNI-AU.
“Saat melakukan latihan agar seluruh peserta menjaga efektifitas dan keamanan. Karena latihan ini untuk pengamanan perbatasan. Sekaligus menambah pengalaman penerbang, teknisi dan pasukan khusus. Ini juga menjadi pertukatan budaya, rasa pengertian kedua belah pihak,” sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Andri Setyawan awak F16 TNI-AU menjelaskan akan memanfaatkan latihan dengan sebaik-baiknya. “Ini menjadi kesempatan untuk belajar taktik operasional udara. Sharing teknologi. Karena mereka lebih unggul dari sisi pesawatnya. Kita akan gali lebih banyak ilmu. Meski pesawat tempur sama jenisnya tapi mereka lebih lengkap elektronik dan persenjataannya,” tukasnya.
Seperti diketahui, latihan akan berlangsung sejak tanggal 12 sampai 23 Maret 2018 mendatang. Kegiatan ini dibuka melalui prosesi upacara militer yang dipusatkan di Base Ops Lanud Sam Ratulangi Manado, yang dihadiri Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE.
Gubernur menyatakan apresiasi kepada seluruh penerbang yang selama dua pekan akan memantau keamanan wilayah perbatasan. Tepatnya Kepulauan Talaud yang berbatasan dengan Filipina. “Seperti kita ketahui bersama wilayah ini sangat rawan. Sehingga latihan yang dilakukan akan meningkatkan kondusifitas perbatasan kita,” tukasnya.
Menariknya, melalui latihan bersama yang melibatkan personel militer dan belasan pesawat dari kedua negara tersebut, bakal dibagi dalam dua jenis latihan.
Latihan pertama dengan nama sandi “Cope West“ berupa latihan dua negara dengan menggunakan pesawat tempur F-16 TNI AU dan pesawat F-16 dari US Air Force. Di mana pada latihan ini akan disimulasikan tentang joint operation antara dua negara dalam satu operasi udara secara bersama.
Selain itu, akan diikuti dengan latihan air combat manuver yaitu simulasi pertempuran udara ( Dog Fight ) antara pesawat F-16 TNI AU dengan pesawat F-16 dari US Air Force.
Kedua jenis latihan ini akan berlangsung di Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) tepatnya di atas kepulauan Sangihe Talaud.
Selanjutnya, latihan kedua dengan nama sandi “ Spear Iron “ atau Tombak Besi. Pada latihan ini melibatkan unsur Pasukan Khas dari TNI AU dan CCT (Combat Control Team) Special Force dari Amerika Serikat. Kedua Satuan Khusus ini bekerja sama dalam melakukan berbagai kegiatan latihan berupa, penerjunan, infiltrasi, sar tempur dan evakuasi. Kegiatan akan dilakukan di daerah Kakas Minahasa, dan akan dilakukan penerjunan malam hari.(hilda)