Pontianak, SULUTREVIEW – Wakil Ketua MPR RI, Letjen (Purn) EE Mangindaan mengatakan Pilkada serentak pada 2018 mendatang dipastikan aman. Indikatornya, untuk menyambut momen politik tersebut, sudah banyak dilakukan berbagai imbauan untuk tidak menghembuskan isu sara.
“Sudah banyak imbauan agar Pilkada tidak dimanfaatkan sebagai ajang penistaan, dengan saling menjelek-jelekan. Presiden Joko Wdodo (Jokowi) dalam Natal tadi menyampaikan pilihlah calon yang terbaik saja. Jangan menyinggung agama, menghujat calon lainnya. Saya setuju yang di katakan setelah mencoblos hidup rukun dan damai lagi,” ungkap Gubernur Sulut 1995 – 2000 usai perayaan Natal bersama Presiden Jokowi di Pontianak, Kamis(28/12/2017).
Hadir dalam perayaan Natal bersama Presiden Joko Widodo, diantaranya Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Gubernur Kalbar, Pangdam Tanjung Pura, Kapolda Kalbar, tokoh masyarakat, tokoh adat dan lainnya.
Lanjut kata Mangindaan siapa pun yang menang nantinya harus didukung dan itu demokrasi namannya. Menerima kekalahan atau siap kalah dan siap menang dalam Pilkada.
Namun Lape sapaan akrabnya itu mengaku suhu politik cenderung bisa berubah. “Suhu politik memang cenderung tidak turun. Suhu politik bisa tetap atau bisa naik karena dinamikan politik semua ingin menang jadi mesti ada yang membuat gesekan kecil dan kita harus jaga,” ungkap anggota komisi II DPR dari fraksi Partai Demokrat ini sambil menambahkan bahwa yang pasti peserta Pilkada atau Pemilu tidak membuat ada gesekan.
“Peserta Pemilu atau Pilkada jangan saling menjelek-jelekan yang lain. Itu nantinya jadi panas. Yang penting jual program untuk kemajuan rakyat. Itu utamanya. Pada bagian lain. Perayaan Natal bersama Presiden. Lape mengaku Masyarakat Kalbar harus menjadi contoh kerukunan dan damai lehidupannya dan sudah dilihatnya saat dirinya menjabat Pangdam Tanjung Pura,” sebutnya.
“Lihat antisiasnya masyarakat dari berbagai daerah kabupaten dan kota di Kalbar hadir untuk merayakan Natal bersama Presiden. antusias sekali. Itu menandakan umat kita agamannya religius sekali. Bukan Kriten, Islam saja. Agama lain juga begitu,” paparnya seraya meminta wartawan melihat mereka rela panas panasan bertahan dan antusias sekali demi merayakan natal bersama Presiden.
“Itu menandakan semangat dan kebersamaan. Panitiannya juga dari berbagai agama. Jadi kalau ada gesekan ya, itu oknum saja. Coba lihat sendiri perayaannya bisa damai dan berjalan. Intinya tekad kebersamaan dan itu harus di pelihara,” bebernya.(rizal)