Jakarta, SULUTREVIEW – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) MPR, Mustafa Kamal, mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi kekinian generasi muda Indonesia.
Indikasinya, jati diri ke-Indonesiaan tergerus arus globalisasi yang dibawa kecanggihan teknologi informatika.
“Generasi kini tanpa platform, yang dibawa oleh kalangan muda masa-masa kejuangan mulai gerakan Boedi Oetomo 1908 dilanjutkan Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 hingga secara konstitusi diproklamirkan pada 17 Agustus 1945,” ujarnya kepada wartawan parlemen di Media Center Senayan, Senin (30/10/2017)
Diakuinya, kondisi generasi zaman now tanpa platform itu lebih disebabkan tidak adanya sangu atau bekal oleh para pendahulunya baik melalui orangtua, guru, ataupun lingkungan sosial lainnya. Kondisi tersebut, katanya, diperparah oleh derasnya kecanggihan teknologi informatika (TI) yang dibawa arus globalisasi yang menghilangkan batas-batas negara, bahasa, dan kebudayaan.
“Terus terang, kami di parlemen seringkali mengalami ketertinggalan dengan pesatnya kemajuan iptek manakala dikaitkan dengan aturan perundang-undangan yang coba melindungi anak bangsa. Seperti Cina, yang memproteksi media sosial anak negeri,” ungkapnya.(rizal)