Manado, SULUTREVIEW – Pelaksanaan Manado Travel Mart (MTM) 2017 yang berlangsung selama tiga hari di Jendela Indonesia Lion group, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mulai 1–3 September 2017, berhasil menjembatani para pelaku pariwisata dunia dan lokal untuk bertransaksi.
Seperti yang terlihat di 112 stand, milik para pengusaha tour dan travel hingga pemerintah kabupaten dan kota se Sulut, ramai dikunjungi para sellers yang berasal dari Jakarta, Jawa Timur, Bekasi, Tanggerang, Gorontalo, Jerman, Amerika Serikat (AS), India dan China hinnga Kota Betlehem (Palestina).
Mereka terlihat menikmati semua yang disajikan oleh para sellers seperti, MM Travel, Nyiur Express Tour and Travel hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik pemerintah Kota Manado dengan kerajinan tangan khas Minahasa berupa cinderamata buatan tangan yang terbuat dari kelapa.
“Bagi kami, dunia pariwisata itu berbicara untuk hal hal yang tidak kami temukan ditempat kami, seperti bawah air. Dunia sudah tahu tentang keindahan Bunaken hingga tempat tempat eksotis lainnya. Manado memang cantik, kerajinan tangannya juga unik dan kami suka,” ungkap Mr Chen dari China.
Pria yang baru pertama kali ke Manado ini, bersama beberapa pengusaha asal negeri Panda sangat antusias menerima penjelasan dari Fery Kamu dan Glen Wantalangi dari Dragonet Diving Center tentang keindahan taman laut Bunaken dan pesona bawah air yang juga dimiliki Malalayang dan sekitarnya.
Selain Manado, pengusaha ini juga melirik kawasan pantai di Talaud dan area selam di ujung perbatasan ini. Ini membuat mereka juga meminta paket tour langsung pada Dinas Pariwisata Kabupaten Talaud.
“Bagi mereka pantai yang kami miliki memang menarik untuk dikunjungi, dan permintaan untuk paket telah kami lakukan,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Talaud, Andris Tarelluan sembari menyebut kegiatan MTM 2017 yang juga merupakan bagian dari event Manado Fiesta 2017 ini amat membantu promosi daerah pemilik tempat wisata.
Dari pantauan selama kegiatan ini, aktivitas transaksi memang dilakukan langsung oleh para buyers dan seller, pesona wisata daerah menjadi unggulan setiap buyers asal Sulut.
“Kami dari ASITA Sulut dan panitia kegiatan MTM 2017 ini sangat bersyukur karena kami bisa menjembatani langsung pertemuan, antar para pemilik usaha dan calon investor serta pembeli untuk dunia usaha wisata. Antusiasme para pelaku bisnis di Manado dan Sulut sangat luar biasa, hingga kegiatan ini bisa berlangsung baik dan sesuai target,” ungkap Ketua Panitia MTM 2017, Meity Ingkiriwang pada redaksi siang kemarin.
Pengusaha wanita yang ramah ini juga menyebut, MTM menjadi batu loncatan untuk Manado dan Sulut lebih menarik lagi menarik wisatawan. “Kami berterimakasih untuk semua pihak yang membantu hingga kegiatan ini lancar. Semoga potensi wisata Manado makin digemari wisatawan asing,” tambah Stenly Ngantung dari ASITA Sulut didampingi Silvana Salim.
Selain itu, Salim juga menyebut target capaian MTM 2017 tidak diukur dengan transaksi rupiah dan dollar, karena hal tersebut merupakan ruang lingkup antar bisnis buyers dan sellers yang hadir di MTM kali ini.
Diketahui, kegiatan MTN melibatjan ima negara, yang meliputi Amerika Serikat, Jerman, India, Palestina danChina.(hilda)