Manado, SULUTREVIEW – Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulir PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) Wilayah Manado, hingga 31 Mei 2017 tercatat Rp103 miliar atau sebesar 26 persen.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) BNI Wilayah Manado, Eko Setiawan, target penyaluran KUR yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp401 miliar, dengan penekanan pada sektor produktif. “KUR sudah direalisasikan pada sektor produktif yang meliputi perdagangan, agrobisnis dan perikanan. Sedangkan untuk kontraktor persentasenya masih kecil,” tukasnya Jumat (16/6/2017).
Meski Sulawesi Utara (Sulut) merupakan daerah maritim yang mengunggulkan perikanan, namun tidak menunjukkan kemajuan. “Sampai sejauh ini sektor perikanan di Sulut kondisinya belum menggembirakan. Hal itu dapat dilihat dari tingkat NPL (Non Performance Loan-red) yang masih cukup tinggi. Sedangkan untuk perdagangan yang terbesar adalah hasil bumi sebagai primadona,” tukasnya sambil menambahkan bahwa sektor perdaganganlah yang membuat perekonomian di Sulut bergerak. “Selebihnya kita juga menyalurkan kredit konsumtif,” ujarnya.
Selain itu dijelaskan Setiawan, BNI Wilayah Manado menargetkan penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). “Untuk realisasinya kita telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan tiga developer atau pengembang potensial dengan potensi sebanyak kurang lebih 250 rumah atau senilai Rp32 miliar,” tukasnya.
Sementara itu, terkait NPL, Setiawan menyebutkan bahwa dari empat propinsi yang merupakan wilayah kerja dari BNI wilayah Manado, yakni Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Gorontalo, secara keseluruhan berkisar 2 persen. “Hal ini masih memenuhi persyaratan Bank Indonesia yaitu maksimum NPL sebesar 2 persen,” tandasnya.(hilda)