Jakarta, Sulutreview.com – PT PLN (Persero) menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan dan memperkuat ketahanan energi kawasan. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa Indonesia tidak bisa berjalan sendiri dalam menghadapi tantangan energi, terutama di tengah upaya masif menuju swasembada energi berbasis energi baru terbarukan (EBT).
“Jalan satu-satunya ke depan adalah kolaborasi,” ujar Darmawan dalam pernyataan resminya. “Kolaborasi strategi, kolaborasi inovasi teknologi, kolaborasi investasi, kolaborasi domestik, regional, dan internasional.”
PLN menyambut terbuka berbagai bentuk kerja sama dalam mendukung realisasi ASEAN Power Grid—inisiatif strategis antarnegara Asia Tenggara untuk saling berbagi dan menghubungkan sistem kelistrikan lintas batas. Langkah ini dinilai penting untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan energi, mengatasi ketimpangan lokasi sumber EBT dengan pusat permintaan listrik, serta membangun sistem energi yang tangguh.
“Melalui jaringan interkoneksi ASEAN, Indonesia dapat menyalurkan kelebihan pasokan energi terbarukan dari wilayah-wilayah yang kaya sumber daya, sekaligus meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem kelistrikan secara regional,” ungkapnya.
Indonesia sendiri menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt hingga 2034, di mana 76 persen di antaranya bersumber dari EBT. Meski potensinya melimpah, tantangan geografis dan teknis membuat kolaborasi menjadi elemen krusial dalam pencapaian target tersebut.
PLN berharap kerja sama lintas batas ini tidak hanya mendorong transisi energi di dalam negeri, tetapi juga menjadikan kawasan ASEAN sebagai contoh sukses pembangunan energi bersih yang inklusif dan kolaboratif.(hilda)













