Manado, Sulutreview.com – Klaim manfaat kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Pemerintah Kota Manado di sepanjang tahun 2024 mencapai angka signifikan sebesar Rp5.761 miliar dari 142 jumlah klaim.
Menurut keterangan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sunardy Syahid klaim yang dibayarkan bagi peserta yang dicover Pemerintah Kota Manado, mencakup pekerja rentan, UMKM, KOPRI, Non ASN dan kepala lingkungan hingga penyelenggara pilkada serentak atau badan adhoc.
“Jumlah kepesertaan Pemerintah Kota Manado mencapai 85 persen, yang belum dicover ada 20 ribuan pekerja,” ungkap Sunardy saat hadir di High Level Meeting Universal Coverage Jamsostek dan Penganggaran Tahun 2025 Kota Manado di hotel Swisbel, Jumat (07/12/2024).
Berdasarkan evaluasi, kepesertaan BPJamsostek, di Kota Manado, Pemkot Manado sudah sangat optimalkan melaksanakan UU Ketenagakerjaan melalui Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jamsostek.
“Instruksi dalam Inpres 0
Nomor 2 tahun 2021 mewajibkan badan usaha untuk mengikuti ketenagakerjaan, sebagai upaya maksimal yang harus kita teruskan. Baik Non ASN dan aparat pemerintahan di kecamatan dan kelurahan yang telah dilaksanakan,” ujarnya.
Ia mendorong Pemkot Manado lebih meningkatkan jumlah kepesertaan, karena jumlahnya mengalami penurunan, yang disebabkan oleh sejumlah alasan, seperti THL yang resign atau keluar dari pekerjaannya hingga ada yang meninggal.
Pada kesempatan ini kita bisa diskusikan tentang jumlah 20 ribu peserta agar ada upaya dan langkah bersama untuk dicover.
“Tahun 2025 kita akan optimalkan juga program perlindungan Sitou Timou Tumou Tou atau program diakonia atau yang dikenal dengan smSertakan kalau di BPJamsostek,” sebutnya sembari meyakinkan bahwa kepesertaan BPJamsostek memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi pekerja.
“Program ini sekaligus merupakan upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Dalam artian keluarga yang ditinggalkan tidak akan miskin karena telah menerima manfaat,” jelas Sunardy.
Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang yang hadir pada kesempatan itu, merespon baik ajakan Sunardy.
“Ini menjadi moment penting dalam upaya monitoring dan evaluasi tentang ketenagakerjaan di Kota Manado. Juga untuk memastikan program wali kota bagi pekerja sosial, formal dan informal. Ini memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat pencapaian yang sudah dilakukan juga evaluasi sampai di mana program terealisasi di masyarakat sesuai target program yang ada,” ungkap Sualang.
Ia juga mengajak stakeholder atau pemangku kepentingan agar cakupan kepesertaan meningkat kuantias maupun kualitas layanannya.
“Kami berharap para pekerja rentan mendapatkan perlindungan yang layak, sebagai upaya memperbaiki dan pengembangan program yang ada, juga transparansi akuntalibitas ketenagakerjaan, sehingga manfaat kepada masyarakat itu maksimal. Kita berharap harus lebih baik,” tandanya.
Sualang juga menambahkan, melalui program kepesertaab BPJamsostek, akan memberikan rasa aman bagi masyarakat, sehingga semua pekerja dapat merasakan manfaatnya. “Terutama untuk menciptakan masyarakat yang maju dan sejahtera,” katanya
Selain memperluas cakupan dan meningkatkan layanan melalui pekerja di kota Manado, yang paling penting, pungkas Sualang, adalah bagaimana data yang ada dapat sinkron. Baik dari Pemkot Manado dan BPJamsostek sehingga penganggaran dapat lebih efektif dan efisien.
Turut hadir, sejumlah pemangku kepentingan, pejabat Pemkot Manado dan pelaku UMKM.(hilda)