Tondano, Sulutreview.com – Universitas Negeri Manado (UNIMA) kembali turun gunung dan menunjukkan komitmennya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Komitmen itu, direalisasikan melalui program pengabdian masyarakat (Abdimas) yang didanai oleh Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikburistek. Salah satu kegiatan yang belum lama dilaksanakan kegiatan pengabdian yang mengangkat tema “Pelatihan Penyusunan Media Pembelajaran Merdeka Belajar berbasis Hypermedia dan Pembuatan Website Sekolah Terintegrasi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menggaet SD Inpres Kakas yang berlokasi di Jaga 6 Desa Paslaten Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa sebagai mitra abdimas.
Sasaran dari kegiatan ini adalah para guru SD Inpres Kakas sebanyak 11 orang. Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 18 -19 September 2024 dan berlokasi di ruang pertemuan SD Inpres Kakas.
Kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk peningkatan kualitas pendidikan bagi peserta didik; peningkatan kompetensi guru dalam menyusun media pembelajaran merdeka belajar berbasis hypermedia; dan peningkatan kompetensi guru dalam manajemen administrasi sekolah melalui website terintegrasi. Hal tersebut tentunya menjadi hal sangat menarik bagi para guru karena dalam pelatihan ini, para guru dibekali materi dan penerapan teknologi untuk penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.
Tim Dosen UNIMA yang terjun dalam kegiatan pengabdian ini terdiri dari 3 dosen dan 5 mahasiswa. 2 dosen dan 4 mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis sedangkan 1 dosen dan 1 mahasiswa dari Fakultas MIPA dan Kebumian UNIMA. Tim diketuai oleh Anas Romzy Hibrida, S.Sos. MM. CPHRM (Prodi Manajemen) yang beranggotakan Cristofer Sumiok, SE. M.SA (Prodi Akuntansi) dan Mustapa, M.Si (Prodi Kimia).
Dalam dunia pendidikan, kompetensi guru menjadi kunci utama bagaimana wujud dari kualitas pendidikan yang akan melahirkan generasi unggul di kemudian hari. Kompetensi guru dapat menjamin terselenggaranya kegiatan belajar mengajar di tingkat dasar dan menengah dengan baik sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah saat ini yaitu kurikulum merdeka.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru tersebut dalam mengoperasionalkan teknologi IT berbasis hypermedia dengan bantuan aplikasi microsoft office power point untuk penyajian materi belajar yang dikombinasikan dengan penggunaan aplikasi Class Point dari Inknoe corp. Berkat kombinasi keduanya, maka media pembelajaran yang disusun menjadi lebih menarik perhatian para peserta didik dan diskusi yang ada di dalam ruang kelas menjadi lebih interaktif.
Jika sebelumnya, sekolah SD Inpres Kakas tidak memiliki website sekolah. Maka, dengan tim Abdimas Dosen UNIMA berupaya memberikan pelatihan dalam membuat dan merancang website sekolah untuk menyampaikan dan menyediakan kebutuhan informasi kepada stakeholder; meningkatkan kerapian sistem administrasi sekolah berbasis web; penggunaan web untuk sarana promosi sekolah; serta menjadikan laman web sebagai laman terintegrasi dengan materi pembelajaran, sehingga mempermudah para siswa dalam mengakses materi belajar dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahapan metode, yaitu tahap sosialisasi, tahap pelatihan, tahap pendampingan penerapan teknologi dan tahapan evaluasi. Kegiatan pelatihan dimulai dengan sambutan dari Ketua Tim, Anas Romzy Hibrida, kemudian dilanjutkan sambutan dari Kepala SD Inpres Kakas, Chris J. Tentero, S.Pd. dan dilanjutkan dengan pre-test bagi para guru. Pre-test dilakukan untuk menguji seberapa jauh penguasaan guru terhadap teknologi dan hypermedia.
Tahap pelatihan dibagi menjadi beberapa sesi materi yaitu penyusunan media pembelajaran merdeka belajar berbasis hypermedia dan pembuatan website sekolah terintegrasi. Tahap penerapan teknologi dan pendampingan dilaksanakan secara langsung dan didampingin oleh tim secara maksimal. Dalam tahapan ini terjadi diskusi langsung antar peserta dan pemateri atau pendamping. Dan pada sesi akhir adalah pelaksanaan evaluasi.
Evaluasi mengacu pada hasil pre test dan hasil penguasaan materi yang telah disampaikan dalam sesi pelatihan. Evaluasi diwujudkan dalam post-test sehingga dapat mengetahui kognitif guru dalam penggunaan teknologi.
Kegiatan abdimas ini ditutup pada tanggal 19 September 2024 oleh Ketua Tim, dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dan photo bersama kepala sekolah dan para guru. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat memberi kebermanfaatan maksimal, kemajuan pendidikan dan keberlanjutan program secara sistematis di SD Inpres Kakas.(srv)