Kondisi Infrastruktur yang buruk di Perumahan Batu Penjuru Lowu Utara Dikeluhkan

Suasana Perumahan Batu Penjuru Ratahan Minahasa Tenggara (Foto: Tommy Polandos)

Mitra, Sulutreview – Permukiman menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Seperti yang kita ketahui bersama, kualitas lingkungan setiap rumah sangat mempengaruhi kualitas hidup dari setiap penghuninya.

Sayangnya, keberadaan Perumahan Batu Penjuru Lowu Utara Kecamatan Ratahan Minahasa Tenggara, seakan menjadi mimpi buruk bagi penghuninya.

Agus Mawu, salah seorang perwakilan ancam tahan setoran sebagai protes atas fasilitas lingkungan yang sangat jelek dengan sarana prasarana infrastruktur yang buruk, jalan-jalan yang tidak terawat, debet air yang tidak memadai
serta kualitas air yang buruk dan sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik.

“Akibat masalah ini, masyarakat sekitarnya sangat terpengaruh. Bagaimana solusi atas masalah ini agar masyarakat sekitar dapat memperoleh tempat tinggal yang lebih layak dan nyaman,” ujarnya

Kata dia, para penghuni Perumahan Batu Penjuru meminta solusi yang dapat diambil oleh pihak terkait guna mengatasi masalah ini.

“Warga Perumahan Batu Penjuru menginginkan fasilitas lingkungan yang baik, terutama dalam hal infrastruktur jalan-jalan yang beraspal. Namun, kenyataannya, didapati bahwa kondisi jalan-jalan tersebut memprihatinkan, penuh lubang, dan bahkan kerikil kasar. Pengemudi kendaraan yang melewati jalan-jalan ini dan penghuni yang berjalan kaki harus sangat berhati-hati agar tidak tergelincir atau jatuh,” jelasnya.

Tidak hanya infrastruktur jalan-jalan yang buruk, masalah debet air yang tidak memadai menyebabkan para penghuni kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari mereka. Beberapa titik air yang dipasang di dalam area kompleks perumahan sangat tidak memadai. Akibat dari masalah ini, kualitas air yang tersedia kurang baik serta berdampak pada kesehatan para penghuni. Selain itu, sistem drainase permukiman juga tidak berfungsi dengan baik dan menyebabkan kondisi becek saat terjadi hujan lebat.

“Masalah kualitas lingkungan yang buruk sangat berpengaruh pada kualitas hidup penghuni perumahan di Batu Penjuru. Penghuni terpaksa tinggal di rumah yang sangat tidak memadai dan lingkungan yang kotor dan tidak sehat,” tambahnya.

Ia pun meminta perhatian serius dari pihak pengelola, masalah kualitas lingkungan berbasis fasilitas lingkungan yang buruk akan segera terkendali. Diharapkan hasilnya nantinya membuat para penghuni di Perumahan Batu Penjuru dapat hidup lebih baik dengan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Terpisah dari pihak Perum Batu Penjuru Chandra Firmansyah menyebutkan bahwa Investasi sebagai perusahaan swasta adalah 14.8m. Pemasukan sampe saat ini masih belum BEP modal yang km kembalikan ke pihak investor baru 8m selama 7 tahun terhtung sejak januari 2017 sampe skrg

“Penjualan kami setiap tahun maksimal hanya 30 unit bahkan 2023 trn di 12 unit. Kami tidak dapat bantuan kementrian untuk PSU di karenakan syaratnya rumah yg di bangun di tahun pengajuan min 50 unit dan telah terjual,” jelasnya.

Selanjutnya kata dia, uang yang tertahan di user dan belum terbayar ada Rp. 1.1 M. Makanya solusi yang kami akan buat untuk mengatasi masalah ini adalah kami akan serahkan ke aset pemkab (agar pemkab dapat membantu). kami akan mengajukan pinjaman di bank untuk program KYG jika di acc, akan kami gunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak, lampu jalan dan juga penambahan pipa air.

“Sebenarnya, jika penjualan tahun 2024 mencapai min 50 unit maka tahun 2025 kami akan ajukan bantuan PSU. Makanya jiika citra kami di bangun buruk di masyarakat maka kami yakin solusi yang akan kami buat semakin berat. Karena ini tetap membutuhkan dukungan dari masyarakat. pihak kami tetap akan berusaha mencarikan solusi dari masalah ini. Kami memaklumi kekecewaan konsumen akan tetapi kami juga membutuhkan dukungan agar solusi yang akan kami buat dapat terlaksana,” harapnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *