Tomohon, Sulutreview.com -Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven OE Kandouw mendorong Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) menjadi perguruan tinggi berkelas dunia. Salah satu kuncinya adalah meningkatkan kualitas lulusan.
“Menjadi target dan tujuan, UKIT tidak saja menjadi local university. Tetapi UKIT harus punya tekad dan semangat untuk menjadi world class university,” ungkap Kandouw saat menghadiri rapat senat terbuka wisuda lulusan program sarjana (S1) magister (S2) dan doktor (S3) di auditorium UKIT Tomohon pada Kamis (25/01/2024).
UKIT yang melekat di bawah naungan
Yayasan GMIM Ds. A.Z.R. Wenas, menurut Kandouw, telah menghasilkan lulusan dengan jumlah yang banyak. Bahkan terjadi pe ningkatan dari tahun ke tahun.
“Banyak selamat untuk UKIT, yang secara extra ordinary sudah meluluskan lulusan yang banyak, bahkan lebih banyak dari tahun kemarin,” ucap Kandouw.
Kepada civitas yang hadir, Kandouw menyampaikan pesan agar lulusan UKIT bisa tembus di jurnal internasional. Di mana saat ini baru ada 4 guru besar lulusan teologi. Itu pun berasal dari STT Jakarta.
“Ada 4 guru besar di bidang teologi dan semuanya dari STT Jakarta. Mudah-mudahan ini jadi target kita menghasilkan guru besar teologi,” tukasnya.
Ia juga menyampaikan, UKIT dalam kesederhanaannya, sangat bergantung pada keberadaan alumni. Karena ikatan alumni menjadi salah satu parameter dalam pencapaian kualitas suatu universitas.
“Alumni ini menjadi kekuatan UKIT juga parameter bagi kemajuan perguruan tinggi,” tukasnya.
Tak kalah pentingnya, Kandouw mengingatkan tentang riset, yang sejauh ini, masih belum mampu menjawab ekspektasi.
“Saya usul agar riset ini ditingkatkan,” ucapnya.
Selain itu, UKIT diminta untuk mengedepankan meritokrasi, yakni sistem yang memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi dan berkemampuan.
“Meritokrasi harus dikedepankan. Tidak boleh ada kedekatan dalam proses belajar mengajar. Ini harus dihindarkan untuk meningkatkan kualitas,” katanya sembari menambahkan tentang tiga investasi yang penting yang wajib diketahui.
“Yang harus diperhatikan dalam kehidupan adalah investasi spiritual, investasi intelektual, investasi material. Karena melalui investasi tersebut dapat diwujudkan melalui usaha dan kerja keras dengan mengandalkan etos kerja yang baik,” tegasnya.
Berbicara sarjana, kata Kandouw, bukan tentang kelangsungan akademik, tetapi juga tentang berbudi luhur dan miliki sikap yang mau berkorban bagi keluarga, masyarakat serta bangsa dan negara.
“Sekali lagi banyak selamat untuk para wisudawan dan keluarga,” ujar Kandouw.
Hadir dalam wisuda, Ketua BPMS GMIM, Pdt Dr Hein Arina MTh, Rektor UKIT, Ketua Senat serta perwakilan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI serta civitas UKIT.(eda)